Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tegalsari, Tegal, Kamis dengan didampingi mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said.
Para nelayan menyambut Sandiaga dengan antusias. Tanpa basa-basi, para nelayan langsung curhat pada calon wakil presiden usungan Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat.
“Pak haji Sumarso, saya tidak berani memberikan janji, karena akan ditagih di dunia dan di akhirat. Tapi jika terpilih percayalah, kebijakan di bidang perikanan akan kami permudah, bukan sebaliknya jangan malah mempersulit hidup para nelayan,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sumarso merupakan perwakilan nelayan menyampaikan kesusahan yang dialami nelayan di Tegal saat ini.
"Banyak peraturan dari pemerintah yang justru menyengsarakan nelayan. Pak Sandi harus berjanji jika terpilih harus memperbaiki nasib nelayan. Termasuk perijinan yang lama dan dibolehkannya kembali penggunaan cantrang. Cantrang ramah lingkungan kok,” kata Sumarso dengan emosi.
Sementara itu, Sudirman Said yang ikut bersama Sandiaga berdialog dengan nelayan mengungkapkan hal yang sama.
"Saya mendengar dari para nelayan Tegal, akibat pelarangan cantrang, bukan saja membuat mereka was was melaut karena takut ditindak aparat, tapi juga industri pengolahan ikan banyak yang tutup," kata Sudirman.
Hal tersebut menyebabkan ribuan tenaga kerja terancam kehidupannya. Daya beli keluarga mereka menurun, belum lagi soal surat ijin yang sampai sekarang mereka keluhkan, katanya.
Menurut Sudirman, yang kini Caleg DPR-RI Tegal, nelayan adalah salah satu pilar ekonomi yang bisa memperbaiki kondisi ekonomi nasional yang sedang terpuruk ini.
"Kita akan mencari solusi permanen, solusi win win yang tidak melanggar hukum agar nelayan melaut dengan tenang,” kata Sudirman.
Para nelayan menyambut Sandiaga dengan antusias. Tanpa basa-basi, para nelayan langsung curhat pada calon wakil presiden usungan Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat.
“Pak haji Sumarso, saya tidak berani memberikan janji, karena akan ditagih di dunia dan di akhirat. Tapi jika terpilih percayalah, kebijakan di bidang perikanan akan kami permudah, bukan sebaliknya jangan malah mempersulit hidup para nelayan,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sumarso merupakan perwakilan nelayan menyampaikan kesusahan yang dialami nelayan di Tegal saat ini.
"Banyak peraturan dari pemerintah yang justru menyengsarakan nelayan. Pak Sandi harus berjanji jika terpilih harus memperbaiki nasib nelayan. Termasuk perijinan yang lama dan dibolehkannya kembali penggunaan cantrang. Cantrang ramah lingkungan kok,” kata Sumarso dengan emosi.
Sementara itu, Sudirman Said yang ikut bersama Sandiaga berdialog dengan nelayan mengungkapkan hal yang sama.
"Saya mendengar dari para nelayan Tegal, akibat pelarangan cantrang, bukan saja membuat mereka was was melaut karena takut ditindak aparat, tapi juga industri pengolahan ikan banyak yang tutup," kata Sudirman.
Hal tersebut menyebabkan ribuan tenaga kerja terancam kehidupannya. Daya beli keluarga mereka menurun, belum lagi soal surat ijin yang sampai sekarang mereka keluhkan, katanya.
Menurut Sudirman, yang kini Caleg DPR-RI Tegal, nelayan adalah salah satu pilar ekonomi yang bisa memperbaiki kondisi ekonomi nasional yang sedang terpuruk ini.
"Kita akan mencari solusi permanen, solusi win win yang tidak melanggar hukum agar nelayan melaut dengan tenang,” kata Sudirman.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018