Kota Bengkulu (ANTARA) - Sejumlah masyarakat di Kota Bengkulu antusias untuk mengikuti pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 apalagi karena tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah tersebut dihias menggunakan adat Bengkulu.
Bahkan pada TPS 01, TPS 02 dan TPS 03 yang berada di Kelurahan Pintu Batu, Kecamatan Teluk Segara merancang TPS menjadi pelaminan adat khas Bengkulu dan panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menggunakan pakaian adat.
"Saya sangat senang dan antusias mendatangi TPS ini karena nuansa nya berbeda dengan TPS yang lainnya," kata salah seorang warga yang memilih di TPS 02 Kelurahan Pintu Batu Erwin di Bengkulu, Rabu.
Ia menyebutkan, TPS 02 tersebut memang setiap pemilu menggunakan nuansa yang berbeda dari TPS yang lainnya sehingga para masyarakat semangat untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara pada Pemilu 2024.
Hal senada juga disampaikan oleh Juwita bahwa tidak hanya TPS yang bernuansa adat, tetapi para petugas KPPS juga menggunakan pakaian adat khas Bengkulu saat menyambut pemilih yang datang untuk mencoblos.
Sementara itu, KPU Kota Bengkulu telah telah menganggarkan dana sebesar Rp4 miliar lebih untuk pembangunan dan operasional tempat pemungutan suara (TPS) pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dana tersebut digunakan untuk pembangunan TPS, operasional, pembelian alat tulis kantor (ATK), sewa alat penggandaan dan penambahan kuota untuk teman-teman KPPS yang menjabat sebagai operator Sirekap di masing-masing lokasi.
"Total anggaran di setiap TPS sesuai dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) hampir mendekati Rp5 juta per satu TPS dan dana tersebut di luar honor Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," kata Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Bengkulu Anggi Stephensent.
Saat ini, anggota KPPS di Kota Bengkulu tengah melakukan pemetaan pembangunan TPS sesuai dengan instruksi yang telah diberikan dan regulasi.
Bahkan pada TPS 01, TPS 02 dan TPS 03 yang berada di Kelurahan Pintu Batu, Kecamatan Teluk Segara merancang TPS menjadi pelaminan adat khas Bengkulu dan panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menggunakan pakaian adat.
"Saya sangat senang dan antusias mendatangi TPS ini karena nuansa nya berbeda dengan TPS yang lainnya," kata salah seorang warga yang memilih di TPS 02 Kelurahan Pintu Batu Erwin di Bengkulu, Rabu.
Ia menyebutkan, TPS 02 tersebut memang setiap pemilu menggunakan nuansa yang berbeda dari TPS yang lainnya sehingga para masyarakat semangat untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara pada Pemilu 2024.
Hal senada juga disampaikan oleh Juwita bahwa tidak hanya TPS yang bernuansa adat, tetapi para petugas KPPS juga menggunakan pakaian adat khas Bengkulu saat menyambut pemilih yang datang untuk mencoblos.
Sementara itu, KPU Kota Bengkulu telah telah menganggarkan dana sebesar Rp4 miliar lebih untuk pembangunan dan operasional tempat pemungutan suara (TPS) pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dana tersebut digunakan untuk pembangunan TPS, operasional, pembelian alat tulis kantor (ATK), sewa alat penggandaan dan penambahan kuota untuk teman-teman KPPS yang menjabat sebagai operator Sirekap di masing-masing lokasi.
"Total anggaran di setiap TPS sesuai dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) hampir mendekati Rp5 juta per satu TPS dan dana tersebut di luar honor Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," kata Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Bengkulu Anggi Stephensent.
Saat ini, anggota KPPS di Kota Bengkulu tengah melakukan pemetaan pembangunan TPS sesuai dengan instruksi yang telah diberikan dan regulasi.
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024