Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi bersama jajarannya mengecek sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang terpencil di tiga kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Beberapa TPS yang terpencil itu berada di Kecamatan Jelbuk, Tempurejo, dan Sumberbaru. Di tiga kecamatan itu ada beberapa TPS yang lokasinya sangat jauh, sehingga harus dipantau dengan sebaik-baiknya," katanya di Kabupaten Jember, Minggu.
Menurutnya pengecekan langsung itu juga untuk memastikan bahwa seluruh pendistribusian logistik pemilu bisa sampai di TPS dan pihaknya dapat mengambil langkah dalam mengantisipasi kerawanan utamanya bencana alam dan akses yang terbatas.
Seperti TPS di Desa Panduman dan Sucopangepok di Kecamatan Jelbuk merupakan daerah rawan bencana longsor dan sulit jaringan komunikasi atau internet, kemudian TPS di Dusun Bandealit, Desa Andongsari, Kecamatan Tempurejo yang berada di dalam kawasan hutan Taman Nasional Meru Betiri.
Selanjutnya TPS di Kecamatan Sumberbaru yang memiliki akses yang sangat jauh, sehingga harus mendapat perhatian dari penyelenggara pemilu dan aparat keamanan.
"Lokasinya memang terpencil, sehingga harus kami pantau karena ada kerawanan tersendiri seperti cuaca ekstrem, potensi bencana, akses jalan yang sulit dijangkau dengan kendaraan, sehingga kami pastikan TPS tersebut aman," tuturnya.
Ia mengatakan medan pegunungan dan jalan sempit berbatu serta licin semakin mempersulit akses ke lokasi TPS terpencil, namun pihaknya mengimbau warga dapat menyalurkan suaranya dengan aman dan lancar untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Untuk mencapai lokasi TPS yang lebih terpencil di Dusun Bandealit itu, Kapolres dan rombongan memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki dan nantinya pendistribusian logistik menuju ke TPS itu akan menggunakan kuda.
"Saat tiba di lokasi TPS terpencil, tantangan baru muncul yakni dengan kondisi minimnya infrastruktur menyulitkan jangkauan sinyal komunikasi telepon seluler dan juga listrik," ujarnya.
Dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di sekitar seperti panel surya atau mesin diesel, maka upaya dilakukan untuk menjamin tersedianya listrik yang cukup bagi kelancaran proses pemungutan suara.
"Keberadaan TPS di wilayah yang rawan bencana serta sulitnya sinyal atau jaringan internet merupakan tantangan tersendiri dalam menjaga keamanan dan kelancaran proses Pemilu 2024," katanya.
Baca juga: Bawaslu Kepulauan Seribu beri perhatian khusus TPS di pulau terluar
Baca juga: KPU Ponorogo pastikan seluruh TPS terhubung jaringan internet
"Beberapa TPS yang terpencil itu berada di Kecamatan Jelbuk, Tempurejo, dan Sumberbaru. Di tiga kecamatan itu ada beberapa TPS yang lokasinya sangat jauh, sehingga harus dipantau dengan sebaik-baiknya," katanya di Kabupaten Jember, Minggu.
Menurutnya pengecekan langsung itu juga untuk memastikan bahwa seluruh pendistribusian logistik pemilu bisa sampai di TPS dan pihaknya dapat mengambil langkah dalam mengantisipasi kerawanan utamanya bencana alam dan akses yang terbatas.
Seperti TPS di Desa Panduman dan Sucopangepok di Kecamatan Jelbuk merupakan daerah rawan bencana longsor dan sulit jaringan komunikasi atau internet, kemudian TPS di Dusun Bandealit, Desa Andongsari, Kecamatan Tempurejo yang berada di dalam kawasan hutan Taman Nasional Meru Betiri.
Selanjutnya TPS di Kecamatan Sumberbaru yang memiliki akses yang sangat jauh, sehingga harus mendapat perhatian dari penyelenggara pemilu dan aparat keamanan.
"Lokasinya memang terpencil, sehingga harus kami pantau karena ada kerawanan tersendiri seperti cuaca ekstrem, potensi bencana, akses jalan yang sulit dijangkau dengan kendaraan, sehingga kami pastikan TPS tersebut aman," tuturnya.
Ia mengatakan medan pegunungan dan jalan sempit berbatu serta licin semakin mempersulit akses ke lokasi TPS terpencil, namun pihaknya mengimbau warga dapat menyalurkan suaranya dengan aman dan lancar untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Untuk mencapai lokasi TPS yang lebih terpencil di Dusun Bandealit itu, Kapolres dan rombongan memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki dan nantinya pendistribusian logistik menuju ke TPS itu akan menggunakan kuda.
"Saat tiba di lokasi TPS terpencil, tantangan baru muncul yakni dengan kondisi minimnya infrastruktur menyulitkan jangkauan sinyal komunikasi telepon seluler dan juga listrik," ujarnya.
Dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di sekitar seperti panel surya atau mesin diesel, maka upaya dilakukan untuk menjamin tersedianya listrik yang cukup bagi kelancaran proses pemungutan suara.
"Keberadaan TPS di wilayah yang rawan bencana serta sulitnya sinyal atau jaringan internet merupakan tantangan tersendiri dalam menjaga keamanan dan kelancaran proses Pemilu 2024," katanya.
Baca juga: Bawaslu Kepulauan Seribu beri perhatian khusus TPS di pulau terluar
Baca juga: KPU Ponorogo pastikan seluruh TPS terhubung jaringan internet
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024