Semarang (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo menegaskan komitmennya terhadap aksesibilitas untuk penyandang disabilitas di seluruh Indonesia, saat Hajatan Rakyat Semarang di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Hal itu disampaikan Ganjar saat berdialog dengan Yuktiasih Proborini, penyandang disabilitas di atas panggung, yang menceritakan soal dirinya yang menyandang "minoritas triple" yakni disabilitas, perempuan, dan orang tua tunggal.
Yuktiasih menyampaikan curhat kepada Ganjar soal perasaannya dan teman-temannya sebagai kelompok disabilitas.
"Saya ingin semua mendengarkan saya bahwa menjadi disabilitas adalah sebuah keniscayaan. Siapapun di dunia ini kemungkinan akan menjadi penyandang disabilitas. Jadi saya berharap saudara-saudara semua yang ada di sini itu memahami bahwa kemungkinan seperti orang tua kita, kita menjadi disabilitas," ungkap Yuktiasih.
"Jadi mohon sejak sekarang saudara-saudara yang ada di sini dan semua yang menyaksikan menghormati, menghargai, semua penyandang disabilitas," sambungnya.
Mendengar itu, Ganjar pun meminta puluhan ribu massa pendukung yang hadir di lokasi untuk sama-sama memahami hal itu.
"Tepuk tangan semuanya. Kita digugah perasaan kita untuk bisa memahami. Terima kasih," ucap Ganjar.
Menanggapi itu, Ganjar pun bercerita, bahwa selama 10 tahun dirinya menjadi Gubernur Jawa Tengah selalu mendengarkan masukan dari penyandang disabilitas agar mereka setara.
"Maka setiap Musrembang, Pak Mahfud, selalu kelompok disabilitas, perempuan, dan anak-anak selalu jadi kelompok pertama yang bisa menyampaikan pendapat agar kita semua dengarkan. Dan saya dari kelompok tuli untuk sampaikan beberapa bahasa isyarat. I love you," ucap Ganjar sambil memperagakan salam metal, yang juga merupakan arti bahasa isyarat "aku mencintaimu."
Hal itu disampaikan Ganjar saat berdialog dengan Yuktiasih Proborini, penyandang disabilitas di atas panggung, yang menceritakan soal dirinya yang menyandang "minoritas triple" yakni disabilitas, perempuan, dan orang tua tunggal.
Yuktiasih menyampaikan curhat kepada Ganjar soal perasaannya dan teman-temannya sebagai kelompok disabilitas.
"Saya ingin semua mendengarkan saya bahwa menjadi disabilitas adalah sebuah keniscayaan. Siapapun di dunia ini kemungkinan akan menjadi penyandang disabilitas. Jadi saya berharap saudara-saudara semua yang ada di sini itu memahami bahwa kemungkinan seperti orang tua kita, kita menjadi disabilitas," ungkap Yuktiasih.
"Jadi mohon sejak sekarang saudara-saudara yang ada di sini dan semua yang menyaksikan menghormati, menghargai, semua penyandang disabilitas," sambungnya.
Mendengar itu, Ganjar pun meminta puluhan ribu massa pendukung yang hadir di lokasi untuk sama-sama memahami hal itu.
"Tepuk tangan semuanya. Kita digugah perasaan kita untuk bisa memahami. Terima kasih," ucap Ganjar.
Menanggapi itu, Ganjar pun bercerita, bahwa selama 10 tahun dirinya menjadi Gubernur Jawa Tengah selalu mendengarkan masukan dari penyandang disabilitas agar mereka setara.
"Maka setiap Musrembang, Pak Mahfud, selalu kelompok disabilitas, perempuan, dan anak-anak selalu jadi kelompok pertama yang bisa menyampaikan pendapat agar kita semua dengarkan. Dan saya dari kelompok tuli untuk sampaikan beberapa bahasa isyarat. I love you," ucap Ganjar sambil memperagakan salam metal, yang juga merupakan arti bahasa isyarat "aku mencintaimu."
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024