Badung (ANTARA) - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia Lolly Suhenty meminta jajaran pengawas di Bali untuk meningkatkan kualitas pengawasan terhadap proses kampanye Pemilu 2024, menjelang berakhirnya masa kampanye pada 10 Februari 2024 dan dimulainya masa tenang.
"Sisa masa kampanye ini, kita harus tingkatkan kualitas pengawasan kampanye kita," kata Lolly dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan Masa Kampanye Pemilu tahun 2024 di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu tersebut memandang bahwa sisa hari dalam tahapan kampanye ini masih memiliki potensi tinggi terjadinya pelanggaran.
Lolly meminta kepada jajarannya untuk mempersiapkan langkah dan pemetaan permasalahan di wilayah masing-masing yang mungkin terjadi dalam masa tenang atau setelah masa kampanye.
"Lakukan koordinasi dengan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait dengan pembersihan alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang di masa tenang. Pastikan APK semua harus sudah tertib tanggal 10 tengah malam di pergantian hari," ujar Lolly menegaskan.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Bali Ketut Ariyani juga mengatakan masa kampanye dalam pemilu kali ini singkat yakni selama 75 hari, namun tensi politik yang diakibatkan sangat tinggi.
Oleh karena itu, ia meminta jajarannya terus melakukan pengawasan secara cermat terhadap proses penyampaian visi misi dari para calon delegasi rakyat.
"Kerja-kerja pengawasan kita belum usai, kampanye kali ini singkat namun tensi politiknya tinggi, pastikan mata kita semakin jeli dalam melakukan langkah pengawasan," ujar Ariyani.
Selain Ariyani, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh anggota Bawaslu Bali lainnya I Wayan Wirka dan I Nyoman Gede Putra Wiratma dengan mengundang Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Bali.
"Sisa masa kampanye ini, kita harus tingkatkan kualitas pengawasan kampanye kita," kata Lolly dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan Masa Kampanye Pemilu tahun 2024 di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu tersebut memandang bahwa sisa hari dalam tahapan kampanye ini masih memiliki potensi tinggi terjadinya pelanggaran.
Lolly meminta kepada jajarannya untuk mempersiapkan langkah dan pemetaan permasalahan di wilayah masing-masing yang mungkin terjadi dalam masa tenang atau setelah masa kampanye.
"Lakukan koordinasi dengan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait dengan pembersihan alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang di masa tenang. Pastikan APK semua harus sudah tertib tanggal 10 tengah malam di pergantian hari," ujar Lolly menegaskan.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Bali Ketut Ariyani juga mengatakan masa kampanye dalam pemilu kali ini singkat yakni selama 75 hari, namun tensi politik yang diakibatkan sangat tinggi.
Oleh karena itu, ia meminta jajarannya terus melakukan pengawasan secara cermat terhadap proses penyampaian visi misi dari para calon delegasi rakyat.
"Kerja-kerja pengawasan kita belum usai, kampanye kali ini singkat namun tensi politiknya tinggi, pastikan mata kita semakin jeli dalam melakukan langkah pengawasan," ujar Ariyani.
Selain Ariyani, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh anggota Bawaslu Bali lainnya I Wayan Wirka dan I Nyoman Gede Putra Wiratma dengan mengundang Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Bali.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024