Sleman (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan langkah-langkah antisipatif dalam distribusi logistik Pemilu 2024 agar dapat berjalan lancar dan tidak mengalami kerusakan.
"Antisipasi ini kami lakukan mengingat distribusi logistik akan mulai dilakukan pada 11 Februari, yang besar kemungkinan masih terjadi hujan deras," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman Ahmad Baehaqi di Sleman, Yogyakarta, Senin.
Menurut Ahmad, selain masih musim hujan, pertimbangan lainnya adalah peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang sampai saat ini masih sering terjadi erupsi. Selain itu, beberapa wilayah di Sleman merupakan daerah perbukitan terjal dengan medan yang sulit.
"Distribusi di kapanewon (kecamatan) yang berada di kaki Gunung Merapi, seperti Cangkringan, Pakem, dan Turi, tentunya kami lakukan langkah antisipatif, juga untuk wilayah di Kapanewon Prambanan yang merupakan daerah perbukitan," jelasnya.
Baca juga: KPU Ponorogo dahulukan distribusi logistik pemilu daerah terjauh
Dia menambahkan salah satu langkah yang dilakukan KPU Sleman ialah menyiapkan kendaraan angkutan tertutup, seperti truk boks, sehingga logistik tetap aman jika turun hujan.
"Kami berusaha seoptimal mungkin logistik Pemilu 2024 dapat terdistribusi semua dengan dan dalam kondisi baik," kata Ahmad.
Distribusi logistik Pemilu 2024 dilakukan pada 11-13 Februari 2024 atau tiga hari sebelum pelaksanaan (H-3).
"Distribusi logistik ini akan kami prioritaskan untuk wilayah dengan pemilih terbanyak dan memiliki lokasi terjauh terlebih dahulu," ucapnya.
Jumlah TPS Pemilu 2024 di Kabupaten Sleman total mencapai 3.457 titik di 17 kecamatan serta TPS lokasi khusus yang jumlahnya mencapai 45 titik.
"Wilayah dengan jumlah pemilih paling banyak di Kapanewon Depok, sedangkan wilayah terjauh berada di Cangkringan; tetapi berdasarkan koordinasi, Kapanewon Cangkringan meminta pengiriman logistik dimulai pada 12 Februari 2024," ujar Ahmad.
Baca juga: Pemkab Puncak Jaya bangun jalan darurat bantu logistik pemilu
"Antisipasi ini kami lakukan mengingat distribusi logistik akan mulai dilakukan pada 11 Februari, yang besar kemungkinan masih terjadi hujan deras," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman Ahmad Baehaqi di Sleman, Yogyakarta, Senin.
Menurut Ahmad, selain masih musim hujan, pertimbangan lainnya adalah peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang sampai saat ini masih sering terjadi erupsi. Selain itu, beberapa wilayah di Sleman merupakan daerah perbukitan terjal dengan medan yang sulit.
"Distribusi di kapanewon (kecamatan) yang berada di kaki Gunung Merapi, seperti Cangkringan, Pakem, dan Turi, tentunya kami lakukan langkah antisipatif, juga untuk wilayah di Kapanewon Prambanan yang merupakan daerah perbukitan," jelasnya.
Baca juga: KPU Ponorogo dahulukan distribusi logistik pemilu daerah terjauh
Dia menambahkan salah satu langkah yang dilakukan KPU Sleman ialah menyiapkan kendaraan angkutan tertutup, seperti truk boks, sehingga logistik tetap aman jika turun hujan.
"Kami berusaha seoptimal mungkin logistik Pemilu 2024 dapat terdistribusi semua dengan dan dalam kondisi baik," kata Ahmad.
Distribusi logistik Pemilu 2024 dilakukan pada 11-13 Februari 2024 atau tiga hari sebelum pelaksanaan (H-3).
"Distribusi logistik ini akan kami prioritaskan untuk wilayah dengan pemilih terbanyak dan memiliki lokasi terjauh terlebih dahulu," ucapnya.
Jumlah TPS Pemilu 2024 di Kabupaten Sleman total mencapai 3.457 titik di 17 kecamatan serta TPS lokasi khusus yang jumlahnya mencapai 45 titik.
"Wilayah dengan jumlah pemilih paling banyak di Kapanewon Depok, sedangkan wilayah terjauh berada di Cangkringan; tetapi berdasarkan koordinasi, Kapanewon Cangkringan meminta pengiriman logistik dimulai pada 12 Februari 2024," ujar Ahmad.
Baca juga: Pemkab Puncak Jaya bangun jalan darurat bantu logistik pemilu
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024