Banda Aceh (ANTARA) - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Provinsi Aceh memastikan pengawasan ketat terhadap distribusi logistik pemilu 2024 hingga ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Kami memastikan pengawasan terhadap distribusi logistik pemilu dilakukan secara ketat dan melekat hingga ke TPS," kata Anggota Panwaslih Provinsi Aceh Yusriadi di Banda Aceh, Rabu.
Yusriadi mengatakan pengawasan distribusi logistik pemilu tersebut melibatkan seluruh perangkat pengawasan mulai tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa.
Ia menyebutkan pengawasan distribusi logistik pemilu tersebut dimulai dari percetakan hingga ke Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara. Selanjutnya, pengawasan distribusi dari pelabuhan ke 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
"Selain distribusi, pengawasan juga dilakukan pada saat pencetakan, khususnya surat suara. Pengawasan ini untuk memastikan surat suara yang dicetak sesuai dengan daftar calon tetap (DCT)," kata Yusriadi.
Kemudian, kata dia, pengawasan juga dilakukan pada saat sortir dan lipat surat suara. Pengawasan sortir lipat dilakukan dengan pola yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga surat suara yang akan didistribusikan tidak termasuk yang rusak atau catat.
"Saat ini, posisi logistik pemilu berada di gudang KIP kabupaten/kota. Kami terus memantau keberadaan logistik pemilu tersebut sebelum didistribusikan ke TPS. Pengawasan dan pengamanan juga melibatkan aparat kepolisian," ujarnya.
Komisi Independen Pemilu (KPI) Provinsi Aceh mencatat jumlah TPS pada pemilu 2024 sebanyak 16.046 TPS. TPS tersebut tersebar di 6.499 gampong atau desa, 290 kecamatan, dan 23 kabupaten kota.
Sedangkan jumlah pemilih tetap di provinsi ujung barat Indonesia itu sebanyak 3,742 juta lebih, terdiri 1,839 juta lebih laki-laki dan 1,902 juta lebih perempuan.
"Kami memastikan pengawasan terhadap distribusi logistik pemilu dilakukan secara ketat dan melekat hingga ke TPS," kata Anggota Panwaslih Provinsi Aceh Yusriadi di Banda Aceh, Rabu.
Yusriadi mengatakan pengawasan distribusi logistik pemilu tersebut melibatkan seluruh perangkat pengawasan mulai tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa.
Ia menyebutkan pengawasan distribusi logistik pemilu tersebut dimulai dari percetakan hingga ke Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara. Selanjutnya, pengawasan distribusi dari pelabuhan ke 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
"Selain distribusi, pengawasan juga dilakukan pada saat pencetakan, khususnya surat suara. Pengawasan ini untuk memastikan surat suara yang dicetak sesuai dengan daftar calon tetap (DCT)," kata Yusriadi.
Kemudian, kata dia, pengawasan juga dilakukan pada saat sortir dan lipat surat suara. Pengawasan sortir lipat dilakukan dengan pola yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga surat suara yang akan didistribusikan tidak termasuk yang rusak atau catat.
"Saat ini, posisi logistik pemilu berada di gudang KIP kabupaten/kota. Kami terus memantau keberadaan logistik pemilu tersebut sebelum didistribusikan ke TPS. Pengawasan dan pengamanan juga melibatkan aparat kepolisian," ujarnya.
Komisi Independen Pemilu (KPI) Provinsi Aceh mencatat jumlah TPS pada pemilu 2024 sebanyak 16.046 TPS. TPS tersebut tersebar di 6.499 gampong atau desa, 290 kecamatan, dan 23 kabupaten kota.
Sedangkan jumlah pemilih tetap di provinsi ujung barat Indonesia itu sebanyak 3,742 juta lebih, terdiri 1,839 juta lebih laki-laki dan 1,902 juta lebih perempuan.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024