Sleman (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mendata hingga Minggu (21/1/) terdapat sebanyak 19.763 warga atau masyarakat dari luar daerah yang melakukan pindah memilih ke Sleman pada Pemilu 2024.
"Setelah layanan pindah memilih ditutup pada 15 Januari, pendataan yang telah kami lakukan hingga Minggu (21/1), terdata ada 19.763 yang mengajukan pindah memilih di Sleman," kata Ketua KPU Kabupaten Sleman Ahmad Baehaqi di Sleman, Senin.
Menurut dia, pihaknya masih terus melakukan pendataan (input data) warga luar daerah yang mengurus pindah memilih ke Sleman mulai dari yang mengurus di tingkat PPS, PPK dan KPU Sleman.
"Ada kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah, karena pendataan masih kami lakukan," katanya.
Ia mengatakan, dari jumlah tersebut mayoritas warga yang mengurus pindah memilih ke Sleman merupakan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
"Mayoritas merupakan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta dan Sleman yang mengajukan pindah memilih," katanya.
Ahmad Baehaqi mengatakan, setelah pendaftaran layanan pindah memilih ditutup pada 15 Januari 2024, maka sudah tidak ada lagi layanan untuk pindah memilih.
"Layanan pengurusan pindah memilih sampai 7 Februari 2024 hanya untuk empat kategori, yakni pemilih yang sakit di rumah sakit, pemilih yang tertimpa bencana, pemilih yang menjadi tahanan serta pemilih yang bertugas saat pemungutan suara," katanya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar menyebutkan bahwa masyarakat yang mendaftar DPTb di Sleman cukup banyak.
"Terlebih di hari terakhir kemarin, pada 15 Januari 2024. Mayoritas mahasiswa. Diperkirakan jumlah totalnya hampir sama dengan jumlah pemilih DPTb Pemiku 2019, antara 20 ribu hingga 30 ribu pemilih," katanya.
Baca juga: KPU Kulon Progo perbolehkan 15 lokasi kampanye terbuka Pemilu 2024
Baca juga: Bawaslu Bantul awasi secara langsung setiap kampanye rapat umum
"Setelah layanan pindah memilih ditutup pada 15 Januari, pendataan yang telah kami lakukan hingga Minggu (21/1), terdata ada 19.763 yang mengajukan pindah memilih di Sleman," kata Ketua KPU Kabupaten Sleman Ahmad Baehaqi di Sleman, Senin.
Menurut dia, pihaknya masih terus melakukan pendataan (input data) warga luar daerah yang mengurus pindah memilih ke Sleman mulai dari yang mengurus di tingkat PPS, PPK dan KPU Sleman.
"Ada kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah, karena pendataan masih kami lakukan," katanya.
Ia mengatakan, dari jumlah tersebut mayoritas warga yang mengurus pindah memilih ke Sleman merupakan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
"Mayoritas merupakan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta dan Sleman yang mengajukan pindah memilih," katanya.
Ahmad Baehaqi mengatakan, setelah pendaftaran layanan pindah memilih ditutup pada 15 Januari 2024, maka sudah tidak ada lagi layanan untuk pindah memilih.
"Layanan pengurusan pindah memilih sampai 7 Februari 2024 hanya untuk empat kategori, yakni pemilih yang sakit di rumah sakit, pemilih yang tertimpa bencana, pemilih yang menjadi tahanan serta pemilih yang bertugas saat pemungutan suara," katanya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar menyebutkan bahwa masyarakat yang mendaftar DPTb di Sleman cukup banyak.
"Terlebih di hari terakhir kemarin, pada 15 Januari 2024. Mayoritas mahasiswa. Diperkirakan jumlah totalnya hampir sama dengan jumlah pemilih DPTb Pemiku 2019, antara 20 ribu hingga 30 ribu pemilih," katanya.
Baca juga: KPU Kulon Progo perbolehkan 15 lokasi kampanye terbuka Pemilu 2024
Baca juga: Bawaslu Bantul awasi secara langsung setiap kampanye rapat umum
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024