Orang tua alumnus SMKN Jateng kaget Ganjar menginap di rumahnya

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Capres Ganjar Pranowo melakukan telepon video dengan alumnus SMKN Jateng, Fikri Haikal, di Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (10/1/2024). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela.
Tegal (ANTARA) - Orang tua salah satu alumnus SMK Negeri (SMKN) Jawa Tengah, Waidah (55), mengaku tak mampu mengungkapkan perasaan hatinya karena masih tidak percaya Ganjar Pranowo meminta izin untuk menginap di rumahnya di Kota Tegal.

Mata seorang wanita yang membesarkan anaknya secara sendirian itu berkaca-kaca ketika capres nomor urut 3 itu ingin tinggal semalam di rumahnya yang berada di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah.

Waidah menganggap Ganjar lebih dari seorang capres. Dia menilai Ganjar adalah sosok yang turut memberikan sumbangsih dalam mengubah kondisi ekonomi keluarganya.

Baca juga: Ganjar-Mahfud komitmen sejahterakan buruh

Waidah bercerita bahwa anak ketiganya, Fikri Haikal, menempuh pendidikan di SMKN Jawa Tengah, sekolah asrama gratis yang diinisiasi Ganjar Pranowo saat menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.

"Ya Allah, Pak Ganjar. Saya seperti mimpi didatangi Pak Ganjar. Masih tidak percaya," kata Waidah.

Waidah pun bercerita kepada Ganjar jika dia pernah hidup menumpang di rumah kerabatnya sambil mengurus tiga anaknya. Beruntungnya, lanjut Waidah, Fikri diterima di SMKN Jateng kampus Semarang dengan jurusan Mekatronika.

Lulus di tahun 2018, Fikri kemudian melanjutkan kuliah di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta. Saat ini, Fikri bekerja di perusahaan alat estetika di Jakarta.

"Alhamdulillah anak saya bisa (membiayai) renovasi rumah ini, yang dulunya tidak bisa ditempati. Ini biaya renovasi Rp80 juta. Alhamdulillah," tutur Waidah.

Waidah sendiri bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu SMP di Kota Tegal bagian tata usaha (TU). Dulunya, Waidah hanya menerima gaji Rp800 ribu per bulan.

"Honor tiap bulan Rp800 ribu, waktu sebelum naik UMR (upah minimum regional)," ungkapnya.

Baca juga: Ganjar: Ketemu warga jadi vitamin

Dia pun mengaku bahwa Fikri Haikal sering menyebut Ganjar sebagai "bapaknya" sendiri.

"Bukan sebagai bapak angkat, tetapi memang mengakuinya sebagai bapak sendiri," lanjut Waidah.

Saat Ganjar berada di rumahnya itu, Waidah melakukan telepon video kepada anaknya, Fikri, untuk kemudian berbincang dengan Ganjar. Keduanya terlihat sangat akrab.

Selain menanyakan kabar dan cerita soal proses pendidikan, Ganjar juga memberikan motivasi kepada Fikri.

"Kamu bekerja yang sungguh-sungguh. Dibantu orang tuanya dan jujur, jangan korupsi," pesan Ganjar.

Baca juga: Ganjar janji perjuangkan kesejahteraan nelayan

Capres berambut putih itu menyampaikan bahwa SMKN Jawa Tengah didirikan untuk siswa kurang mampu. Semua layanan di sekolah kejuruan itu gratis, mulai dari asrama, seragam, sampai makan.

"Karena saya mengalami hidup susah, jadi SMKN Jateng itu kami buat untuk siswa-siswi, maaf, kurang mampu. Alhamdulillah, setelah lulus, mereka bisa bekerja di perusahaan dan mengubah hidup orang tuanya menjadi lebih baik," ucap Ganjar.

Pengalaman itu, menurut Ganjar, kemudian menginspirasi dia untuk menyusun program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana untuk tingkat nasional.

"Itu semangat kami untuk memberikan akses pendidikan bagi masyarakat," ujar Ganjar.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Ganjar: Berjuang di Pilpres 2024 kok istirahat?
 
Pewarta:
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024
Round up - Hari ke-44 kampanye Pilpres 2024 Sebelumnya

Round up - Hari ke-44 kampanye Pilpres 2024

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS