Survei tidak sesuai dengan hasil akhir Presiden AS Donald Trump.
Jakarta (ANTARA) - Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengatakan hasil elektabilitas pasangan calon nomor urut 1 yang dikeluarkan berbagai lembaga survei hanya sebagai catatan.
"Kami tidak melihat survei-survei itu sebagai hal yang menentukan. Akan tetapi, perlu kami lihat survei di mana kami kurang, misalnya, di mana kami unggul, itu saja," ujar Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Hamdan Zoelva saat ditemui ANTARA di Jakarta, Senin.
Zoelva mengatakan bahwa pihaknya tidak begitu mempercayai skor elektabilitas yang dikeluarkan berbagai lembaga survei. Hal itu dikarenakan angka yang dipublikasi tidak sesuai dengan kenyataan.
"Masalah berapa persentase masing-masing, saya lebih banyak tidak percayanya karena banyak sekali tidak terbukti," katanya.
Bercermin dari kasus presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang pada masa kampanye memiliki survei yang rendah. Namun, kata Zoelva, pada saat hari pencoblosan justru Donald Trump yang terpilih menjadi Presiden AS.
"Survei tidak sesuai dengan hasil akhir Presiden AS Donald Trump," katanya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Survei PRC: Elektabilitas Anies-Muhaimin meningkat pascadebat KPU
Baca juga: Survei ASI: Debat bisa ubah pilihan politik Gen Z
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024