Jombang (ANTARA) - Yenny Wahid, Putri Presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur mengajak santri untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024, berdasarkan rekam jejak.
Yenny mengungkapkan dalam rangka menyambut bonus demografi guna mencapai Indonesia Emas 2045, penegakan hukum juga harus dipastikan tegak lurus dan tidak berpihak kepada penguasa.
Baca juga: Yenny Wahid: Pemimpin harus mengerti kebutuhan santri
Dirinya merasa tidak akan ikhlas apabila Indonesia dipegang oleh tangan-tangan kekuasaan yang menjadikan negeri ini menjadi negara oligarki.
"Saya tidak ikhlas, jika negeri ini diubah menjadi sistem oligarki!," katanya dalam rilis yang diterima, Senin.
Yenny yang hadir di Jombang itu mengatakan kagum dengan sosok Mahfud Md, yang dinilainya sosok pemimpin paling ideal yang dapat membawa bangsa Indonesia kepada masa depan yang cerah dan penuh optimisme lima tahun ke depan.
Menurut dia, Mahfud Md berani menegakkan hukum dan menyikat habis korupsi di antara pasangan calon lainnya. Bahkan hal ini menjadi bukan sekadar komitmen, melainkan telah terbukti melalui rekam jejak selama Mahfud memangku jabatan, baik di tingkat eksekutif, yudikatif, maupun legislatif.
Selain itu, latar belakang Mahfud Md juga memiliki basis pendidikan dari pesantren yang kental dengan nilai-nilai pesantren termasuk nilai agama, etika, dan moral juga mendukung. Dengan demikian, Mahfud Md diharapkan tidak hanya berani menegakkan hukum dengan modal "nilai" yang didapatkannya sewaktu menempuh pendidikan di pesantren.
Ia menambahkan di tangannya, pesantren-pesantren di Indonesia juga mampu bersaing dan semakin maju. Apabila Mahfud Md terpilih menjadi wakil presiden, tentunya keberhasilan penegakan hukum juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat.
Dirinya berharap jika Mahfud Md terpilih, masyarakat tetap terus membantu dan mengoreksi jalannya penegakan hukum dalam suatu
penyelenggaraan pemerintahan di negara demokrasi.
"Pak, ini sudah terlalu ke pinggir jurang, ayo balik ke tengah lagi," katanya mencontohkan.
Yenny Wahid menghadiri acara "Koloseum Santri" di Jombang. Sebelumnya, acara itu dimulai, kegiatan diawali dengan menyambut kedatangan Ning Yenny Wahid diiringi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dan diakhiri dengan mengantar Ning Yenny Wahid ke Pesantren Al-Madienah, Kabupaten Jombang, menggunakan sepeda motor vespa.
Hadir juga Ketua Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud Md dalam acara itu, serta para santri.
Baca juga: Yenny Wahid: Mahfud tetap berkomitmen pada penegakan hukum meski cuti
Baca juga: Yenny Wahid sampaikan program Ganjar-Mahfud di pondok pesantren
Yenny mengungkapkan dalam rangka menyambut bonus demografi guna mencapai Indonesia Emas 2045, penegakan hukum juga harus dipastikan tegak lurus dan tidak berpihak kepada penguasa.
Baca juga: Yenny Wahid: Pemimpin harus mengerti kebutuhan santri
Dirinya merasa tidak akan ikhlas apabila Indonesia dipegang oleh tangan-tangan kekuasaan yang menjadikan negeri ini menjadi negara oligarki.
"Saya tidak ikhlas, jika negeri ini diubah menjadi sistem oligarki!," katanya dalam rilis yang diterima, Senin.
Yenny yang hadir di Jombang itu mengatakan kagum dengan sosok Mahfud Md, yang dinilainya sosok pemimpin paling ideal yang dapat membawa bangsa Indonesia kepada masa depan yang cerah dan penuh optimisme lima tahun ke depan.
Menurut dia, Mahfud Md berani menegakkan hukum dan menyikat habis korupsi di antara pasangan calon lainnya. Bahkan hal ini menjadi bukan sekadar komitmen, melainkan telah terbukti melalui rekam jejak selama Mahfud memangku jabatan, baik di tingkat eksekutif, yudikatif, maupun legislatif.
Selain itu, latar belakang Mahfud Md juga memiliki basis pendidikan dari pesantren yang kental dengan nilai-nilai pesantren termasuk nilai agama, etika, dan moral juga mendukung. Dengan demikian, Mahfud Md diharapkan tidak hanya berani menegakkan hukum dengan modal "nilai" yang didapatkannya sewaktu menempuh pendidikan di pesantren.
Ia menambahkan di tangannya, pesantren-pesantren di Indonesia juga mampu bersaing dan semakin maju. Apabila Mahfud Md terpilih menjadi wakil presiden, tentunya keberhasilan penegakan hukum juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat.
Dirinya berharap jika Mahfud Md terpilih, masyarakat tetap terus membantu dan mengoreksi jalannya penegakan hukum dalam suatu
penyelenggaraan pemerintahan di negara demokrasi.
"Pak, ini sudah terlalu ke pinggir jurang, ayo balik ke tengah lagi," katanya mencontohkan.
Yenny Wahid menghadiri acara "Koloseum Santri" di Jombang. Sebelumnya, acara itu dimulai, kegiatan diawali dengan menyambut kedatangan Ning Yenny Wahid diiringi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dan diakhiri dengan mengantar Ning Yenny Wahid ke Pesantren Al-Madienah, Kabupaten Jombang, menggunakan sepeda motor vespa.
Hadir juga Ketua Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud Md dalam acara itu, serta para santri.
Baca juga: Yenny Wahid: Mahfud tetap berkomitmen pada penegakan hukum meski cuti
Baca juga: Yenny Wahid sampaikan program Ganjar-Mahfud di pondok pesantren
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024