Jakarta (ANTARA) - Pengamat hubungan internasional Universitas Padjadjaran Arfin Sudirman berharap dalam debat ketiga capres Pemilu 2024 para kandidat capres mampu menggali konsep kebijakan luar negeri yang akan diterapkan.
"Tidak hanya di ASEAN, tetapi juga di kawasan-kawasan lainnya, seperti Indo-Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika," kata Arfin saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Dia juga berharap para panelis dalam debat ketiga capres Pemilu 2024, yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 7 Januari 2024, harus mampu menggali pemikiran masing-masing kandidat mengenai pandangan mereka terhadap kawasan tersebut dan keanggotaan Indonesia di berbagai organisasi internasional.
"Karena, selama ini, banyak pihak tidak hirau akan isu-isu hubungan internasional, karena dianggap terlalu elitis," tambahnya.
Selain itu, Arfin juga berharap para panelis di debat ketiga nanti mampu menggali pemikiran dan pandangan para kandidat capres mengenai isu panas yang melibatkan Indonesia di tengah rivalitas antara Amerika Serikat dan China, baik di persaingan ekonomi maupun militer.
"Panelis juga harus mampu mengeksplorasi lebih dalam pandangan masing-masing kandidat mengenai posisi Indonesia yang dilematis di antara kedua negara kuat tersebut selama lima tahun yang akan datang, karena kemungkinan isu ini akan tetap panas dalam lima tahun yang akan datang," jelasnya.
Dalam debat yang akan mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik itu, para kandidat harus menjelaskan pandangan mereka soal kebijakan dan strategi mitigasi ketahanan ekonomi Indonesia.
"Kandidat juga harus memiliki pandangan mengenai kebijakan dan strategi mitigasi ketahanan ekonomi Indonesia agar kuat dan durable (tahan lama) menghadapi dinamika geopolitik di luar negeri; seperti konflik Rusia dan Ukraina, kemungkinan konflik di Taiwan atau ancaman perang di kawasan lain, serta perlambatan ekonomi China dan negara-negara barat akibat perang dagang," ujar Arfin.
Dia memprediksi seluruh capres akan memiliki pandangan serupa dalam mendukung Palestina terkait isu konflik antara Israel dan Palestina.
KPU RI telah menggelar debat pertama capres Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, pada Selasa (12/12).
Tema debat pertama capres itu adalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Kemudian, pada Jumat (22/12), KPU menggelar debat kedua cawapres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dengan tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Rangkaian debat Pilpres 2024 dijadwalkan masih berlangsung tiga kali lagi, yakni pada 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, serta 4 Februari 2024.
KPU RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
"Tidak hanya di ASEAN, tetapi juga di kawasan-kawasan lainnya, seperti Indo-Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika," kata Arfin saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Dia juga berharap para panelis dalam debat ketiga capres Pemilu 2024, yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 7 Januari 2024, harus mampu menggali pemikiran masing-masing kandidat mengenai pandangan mereka terhadap kawasan tersebut dan keanggotaan Indonesia di berbagai organisasi internasional.
"Karena, selama ini, banyak pihak tidak hirau akan isu-isu hubungan internasional, karena dianggap terlalu elitis," tambahnya.
Selain itu, Arfin juga berharap para panelis di debat ketiga nanti mampu menggali pemikiran dan pandangan para kandidat capres mengenai isu panas yang melibatkan Indonesia di tengah rivalitas antara Amerika Serikat dan China, baik di persaingan ekonomi maupun militer.
"Panelis juga harus mampu mengeksplorasi lebih dalam pandangan masing-masing kandidat mengenai posisi Indonesia yang dilematis di antara kedua negara kuat tersebut selama lima tahun yang akan datang, karena kemungkinan isu ini akan tetap panas dalam lima tahun yang akan datang," jelasnya.
Dalam debat yang akan mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik itu, para kandidat harus menjelaskan pandangan mereka soal kebijakan dan strategi mitigasi ketahanan ekonomi Indonesia.
"Kandidat juga harus memiliki pandangan mengenai kebijakan dan strategi mitigasi ketahanan ekonomi Indonesia agar kuat dan durable (tahan lama) menghadapi dinamika geopolitik di luar negeri; seperti konflik Rusia dan Ukraina, kemungkinan konflik di Taiwan atau ancaman perang di kawasan lain, serta perlambatan ekonomi China dan negara-negara barat akibat perang dagang," ujar Arfin.
Dia memprediksi seluruh capres akan memiliki pandangan serupa dalam mendukung Palestina terkait isu konflik antara Israel dan Palestina.
KPU RI telah menggelar debat pertama capres Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, pada Selasa (12/12).
Tema debat pertama capres itu adalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Kemudian, pada Jumat (22/12), KPU menggelar debat kedua cawapres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dengan tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Rangkaian debat Pilpres 2024 dijadwalkan masih berlangsung tiga kali lagi, yakni pada 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, serta 4 Februari 2024.
KPU RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023