Survei Indikator: Elektabilitas Gerindra naik jadi 18,2 persen

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Tangkapan layar Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Prof. Burhanuddin Muhtadi, Ph.D memaparkan hasil survei dalam rilis survei Peta Elektoral Pasca-debat Capres dan Cawapres yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (26/12/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Mungkin karena Pak Jokowi di mata responden sekarang makin mesra sama Gerindra
Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia membeberkan bahwa elektabilitas partai Gerindra pada bulan ini mengalami kenaikan menjadi 18,2 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya berdasarkan hasil survei yang dihimpun dalam periode 23-24 Desember 2023.

"Tetapi secara umum kami temukan pola, pemilih PDI Perjuangan dengan pemilih Gerindra itu statistically that hit. Kita tidak tahu siapa yang unggul di antara dua partai ini karena margin of error 2,9 persen plus minus," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Burhanuddin menjelaskan dalam data yang sama, angka tersebut terpantau naik dibanding bulan September di bulan September 2022 lalu yakni 10,3 persen. Tren elektabilitas Gerindra pun juga terpantau naik konsisten tiap bulannya.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan tren elektabilitas milik PDI Perjuangan yang terpantau naik-turun. Dalam data tanggal 23-24 Desember 2023, PDIP meraih angka sebesar 19,1 persen. Penyebabnya yakni diumukannya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari partai tersebut.

Setelah sebelumnya skor dari partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu sempat mengalami penurunan pada April 2023 lalu di angka 16,5 persen.

Menurutnya, penurunan tersebut terjadi pasca-gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Penyebab lainnya yakni pendukung Jokowi yang dikenal sebagai "Jokower", mulai beralih memberikan suara mereka untuk partai lain.

"Kemudian mereka yang suka Pak Jokowi dan memilih PDIP turun tinggal 7,4 persen. Salah satu yang membuat penurunan suara PDIP adalah mereka, Jokower, yang sebelumnya memilih PDIP itu mulai pindah ke partai lain. Di antaranya ada yang suka Jokowi, tapi memilihnya Gerindra 2,6 persen. Mungkin karena Pak Jokowi di mata responden sekarang makin mesra sama Gerindra," ucap dia.

Kemudian Burhanuddin menyebut persentase beberapa partai lain seperti Golkar yakni 9,3 persen, PKB 7,8 persen, NasDem 6,2 persen, PKS enam persen, PAN 4,5 persen dan Demokrat 4,4 persen. Sedangkan partai lainnya, kurang dari tiga persen dan yang tidak menjawab pertanyaan survei sebesar 15,1 persen.

"Ini partai-partai yang secara umum di atas margin parliament interest hope, di atas empat persen. Yang lain saya tidak ingin mengatakan PPP dan PSI tidak lolos, tapi mereka struggling dari lubang jarum empat persen, di luar itu agak berat," katanya.

Diketahui hasil survei didapatkan setelah Indikator Politik Indonesia mengadakan survei kepada 1.217 responden melalui wawancara telepon, yang dipilih dengan metode random digit dialing kepada 265 responden dan double sampling kepada 952 responden. Dimana margin of error-nya kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: KPU: 1.502 ODGJ di Karawang tercatat DPT Pemilu 2024

Baca juga: KPU klarifikasi surat suara di Taiwan dibagikan lebih awal

Baca juga: Pengamat: Capres harus cerdas memanfaatkan persaingan negara besar
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
KPU: 1.502 ODGJ di Karawang tercatat DPT Pemilu 2024 Sebelumnya

KPU: 1.502 ODGJ di Karawang tercatat DPT Pemilu 2024

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS