Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan dirinya tak mempersoalkan hasil survei elektabilitas yang menurun, karena pasti akan ada hasil survei dengan posisi tersebut.
"Beberapa waktu yang lalu saya sudah mendengarkan isu ini, bahwa akan ada survei-survei dengan posisi seperti ini dan di banyak survei," kata Ganjar dalam wawancara eksklusif dengan ANTARA di kediamannya, Jalan Taman Patra Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu.
Ganjar pun mengatakan hal serupa juga pernah terjadi pada saat pemilihan presiden Amerika Serikat, yakni di era Jimmy Carter dan Ronald Reagan.
"Saya jadi ingat kalau tidak salah cerita Jimmy Carter sama Ronald Reagan waktu itu. Di mana, posisi survei-survei itu ada conditioning. Tentu saja, saya tidak menuduh, hanya mengingat saja bahwa kami harus bekerja terus, iya. Data itu menjadi refleksi buat kami," ujarnya.
Oleh karena itu, mantan Gubernur Jateng itumengaku tak mempermasalahkan soal hasil survei yang menyebut elektabilitasnya kian merosot.
Apapun hasil surveinya, dirinya bersama cawapresnya, Mahfud Md, akan terus bergerak menyapa masyarakat dan menampung segala aspirasinya.
"Apapun surveinya kita terima saja, tugas kita kan bergerak terus," tuturnya.
Dalam survei Litbang Kompas, pasangan Ganjar-Mahfud dinyatakan menang di Jateng dari pasangan lainnya, yakni AMIN dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, di provinsi lain Ganjar-Mahfud kalah dari dua pasangan tersebut.
Litbang Kompas merilis hasil survei yang menunjukkan pasangan Ganjar-Mahfud takluk dari AMIN. Dalam survei itu, elektabilitas Ganjar-Mahfud hanya 15,3 persen, sedangkan AMIN mencapai 16,7 persen.
Sementara itu, elektabilitas tertinggi dikuasai pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini memperoleh 39,3 persen.
"Beberapa waktu yang lalu saya sudah mendengarkan isu ini, bahwa akan ada survei-survei dengan posisi seperti ini dan di banyak survei," kata Ganjar dalam wawancara eksklusif dengan ANTARA di kediamannya, Jalan Taman Patra Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu.
Ganjar pun mengatakan hal serupa juga pernah terjadi pada saat pemilihan presiden Amerika Serikat, yakni di era Jimmy Carter dan Ronald Reagan.
"Saya jadi ingat kalau tidak salah cerita Jimmy Carter sama Ronald Reagan waktu itu. Di mana, posisi survei-survei itu ada conditioning. Tentu saja, saya tidak menuduh, hanya mengingat saja bahwa kami harus bekerja terus, iya. Data itu menjadi refleksi buat kami," ujarnya.
Oleh karena itu, mantan Gubernur Jateng itumengaku tak mempermasalahkan soal hasil survei yang menyebut elektabilitasnya kian merosot.
Apapun hasil surveinya, dirinya bersama cawapresnya, Mahfud Md, akan terus bergerak menyapa masyarakat dan menampung segala aspirasinya.
"Apapun surveinya kita terima saja, tugas kita kan bergerak terus," tuturnya.
Dalam survei Litbang Kompas, pasangan Ganjar-Mahfud dinyatakan menang di Jateng dari pasangan lainnya, yakni AMIN dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, di provinsi lain Ganjar-Mahfud kalah dari dua pasangan tersebut.
Litbang Kompas merilis hasil survei yang menunjukkan pasangan Ganjar-Mahfud takluk dari AMIN. Dalam survei itu, elektabilitas Ganjar-Mahfud hanya 15,3 persen, sedangkan AMIN mencapai 16,7 persen.
Sementara itu, elektabilitas tertinggi dikuasai pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini memperoleh 39,3 persen.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023