Jakarta (ANTARA) - Jenderal TNI Prof. Dudung Abdurachman menilai seluruh unsur TNI termasuk jajaran pimpinan, prajurit baik di TNI maupun TNI Angkatan Darat wajib berlaku netral dan loyal terhadap pimpinan nasional terutama selama berlangsungnya tahapan pemilihan umum (pemilu).
Dia mengatakan netralitas TNI dalam Pemilu penting karena para prajurit menjadi bagian dari unsur keamanan dan pengamanan yang membantu tugas Polri sehingga para prajurit tidak boleh terlibat dalam kepentingan pasangan calon tertentu.
"Pimpinan TNI Angkatan Darat selama tahun politik ini seharusnya menurut saya wajib bahwa TNI pada umumnya dan TNI Angkatan Darat pada khususnya harus netral, karena memang TNI itu sebagai unsur keamanan, unsur pengamanan pada saat nanti Pemilu sehingga tidak terkontaminasi dengan pihak mana pun, termasuk calon mana pun, sehingga TNI harus tetap netral dan tegas lurus loyalitas kepada pimpinan nasional," kata Dudung Abdurachman selepas sidang pengukuhan Guru Besar terhadap dirinya dari Sekolah Tinggi Hukum Militer di Jakarta, Selasa.
Isu netralitas TNI menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir terutama setelah naiknya Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) menggantikan Dudung. Tidak lama kemudian, selang beberapa hari setelah dia resmi menjabat sebagai Kasad, Presiden RI Joko Widodo lanjut mengusulkan Agus sebagai calon tunggal Panglima TNI yang nantinya akan menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono.
Baca juga: Puan harap Kasad Agus jaga netralitas TNI AD pada Pemilu 2024
Baca juga: Anggota Komisi I DPR harap Kasad Agus jaga netralitas TNI AD
Beberapa pengamat militer, salah satunya Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas, menilai independensi dan netralitas menjadi tantangan terberat Agus selama dia menjabat sebagai Kasad dan jika nantinya dia ditetapkan sebagai Panglima TNI.
"Kesan sebagai ‘orang dekat’ Presiden Jokowi jelas memberikan warna tersendiri dalam menjalankan tugas manajerial organisasi militer. Oleh karena itu, Agus seharusnya dapat menunjukkan komitmen kuat dalam menjamin netralitas TNI dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Keterlibatan keluarga Jokowi dalam kontestasi politik ini jelas menjadi ujian utama bagi Agus dalam memimpin TNI," tutur Anton.
Dia melanjutkan TNI pun wajib mempraktikkan dan menunjukkan sikap netral itu secara serius.
Baca juga: HUT Ke-78 TNI, Ketua MPR RI kembali ingatkan pentingnya netralitas
"Apabila ada prajurit aktif yang memainkan pengaruhnya dalam kaitannya memenangkan salah satu kontestan akan berdampak buruk bagi organisasi militer," ujar Anton.
Terkait isu netralitas, Agus Subiyanto saat acara serah terima jabatan Kasad, menegaskan dia berkomitmen menjaga netralitas TNI terutama di lingkungan TNI AD. "Tadi sudah disampaikan oleh Panglima kami sudah menegaskan kepada seluruh prajurit untuk netral, tidak memihak satu pasangan calon," kata Kasad.
Dia mengatakan netralitas TNI dalam Pemilu penting karena para prajurit menjadi bagian dari unsur keamanan dan pengamanan yang membantu tugas Polri sehingga para prajurit tidak boleh terlibat dalam kepentingan pasangan calon tertentu.
"Pimpinan TNI Angkatan Darat selama tahun politik ini seharusnya menurut saya wajib bahwa TNI pada umumnya dan TNI Angkatan Darat pada khususnya harus netral, karena memang TNI itu sebagai unsur keamanan, unsur pengamanan pada saat nanti Pemilu sehingga tidak terkontaminasi dengan pihak mana pun, termasuk calon mana pun, sehingga TNI harus tetap netral dan tegas lurus loyalitas kepada pimpinan nasional," kata Dudung Abdurachman selepas sidang pengukuhan Guru Besar terhadap dirinya dari Sekolah Tinggi Hukum Militer di Jakarta, Selasa.
Isu netralitas TNI menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir terutama setelah naiknya Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) menggantikan Dudung. Tidak lama kemudian, selang beberapa hari setelah dia resmi menjabat sebagai Kasad, Presiden RI Joko Widodo lanjut mengusulkan Agus sebagai calon tunggal Panglima TNI yang nantinya akan menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono.
Baca juga: Puan harap Kasad Agus jaga netralitas TNI AD pada Pemilu 2024
Baca juga: Anggota Komisi I DPR harap Kasad Agus jaga netralitas TNI AD
Beberapa pengamat militer, salah satunya Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas, menilai independensi dan netralitas menjadi tantangan terberat Agus selama dia menjabat sebagai Kasad dan jika nantinya dia ditetapkan sebagai Panglima TNI.
"Kesan sebagai ‘orang dekat’ Presiden Jokowi jelas memberikan warna tersendiri dalam menjalankan tugas manajerial organisasi militer. Oleh karena itu, Agus seharusnya dapat menunjukkan komitmen kuat dalam menjamin netralitas TNI dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Keterlibatan keluarga Jokowi dalam kontestasi politik ini jelas menjadi ujian utama bagi Agus dalam memimpin TNI," tutur Anton.
Dia melanjutkan TNI pun wajib mempraktikkan dan menunjukkan sikap netral itu secara serius.
Baca juga: HUT Ke-78 TNI, Ketua MPR RI kembali ingatkan pentingnya netralitas
"Apabila ada prajurit aktif yang memainkan pengaruhnya dalam kaitannya memenangkan salah satu kontestan akan berdampak buruk bagi organisasi militer," ujar Anton.
Terkait isu netralitas, Agus Subiyanto saat acara serah terima jabatan Kasad, menegaskan dia berkomitmen menjaga netralitas TNI terutama di lingkungan TNI AD. "Tadi sudah disampaikan oleh Panglima kami sudah menegaskan kepada seluruh prajurit untuk netral, tidak memihak satu pasangan calon," kata Kasad.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023