Medan (ANTARA) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sumatera Utara bekerjasama dengan Sihar Sitorus Center (SSC), menggelar Workshop peran partai politik dalam rangka pencegahan tindak pidana korupsi, di JW Marriott Hotel Medan, Kamis.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan para caleg terpilih PDI Perjuangan Se-Sumut 2019 akan bahaya korupsi melalui dialog dan diskusi dengan KPK tentang strategi pencegahan korupsi.
"Ini adalah upaya PDIP Sumut untuk terus membina para kadernya dalam menjalankan tugas di Lembaga legislatif di berbagai tingkatan, mulai DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten Kota, demi kepentingan rakyat," Kata Calon Legislatif PDI Perjuangan dari Dapil Sumut 2 Sihar Sitorus.
Seperti diketahui katanya, rapat Pleno KPU Pusat menetapkan 193 orang kader PDIP terpilih untuk tingkat DPR RI (7 orang), DPRD Provinsi (19 orang) dan DPRD Kabupaten Kota (167 orang) atau sekitar 60 persen adalah debutan, pendatang baru. Dimana empat orang untuk DPR RI, 15 orang DPRD Provinsi, dan 105 Orang dari DPRD Kabupaten Kota.
"Kepercayaan yang tinggi dari masyarakat Sumut terhadap caleg-caleg terpilih PDIP, tentulah merupakan hasil kerja keras seluruh unsur di dalam tubuh DPD PDIP. Masyarakat tentunya ingin melihat komitmen wakilnya dalam membangun dapil dan negaranya, bukan dalam praktek korupsi," ujarnya.
Baca juga: PDIP Bali dukung Megawati kembali jadi Ketua Umum
Baca juga: Hasto: Kader PDIP masih ingin dipimpin Megawati
Untuk itu katanya, sebagaimana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, melalui Rakernas I PDIP pada 12 Desember 2011 telah menginstruksikan PDIP menjadi pelopor dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Pada waktu itu menyatakan agar secara bersama-sama 'enough is enough' pada korupsi, sekaligus bahu membahu mengembangkan sikap anti korupsi di kalangan partai. Ini merupakan bukti sikap tegas terhadap pemberantasan korupsi dibuktikan PDIP, yaitu langsung memecat kadernya yang kena OTT atau tersangka KPK," ungkap Sihar.
Ia menambahkan, sikap tegas seperti inilah dalam organisasi bukan hal yang mudah jika kembali pada prinsip azas praduga tak bersalah. Namun, PDIP lebih menempatkan pada sikap politik berjalan bersama rakyat, yaitu komitmentnya dalam mendukung pemberantasan korupsi.
"Dalam konteks sebagai pelopor pemberantasan korupsi, merawat kepercayaan masyarakat kepada Partai dan sekaligus mengingat tingginya caleg terpilih yang merupakan pendatang baru di PDIP Sumut maka perlu diberikan pembekalan," ujarnya
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih mengatakan kegiatan ini sangat penting bagi para caleg terpilih maupun para kader PDI Perjuangan.
"Ini adalah agenda yang sangat penting bagi kita, kalau bisa korupsi di Negara kita ini bisa kita hilangkan terutama di Sumatera Utara," katanya saat memberikan sambutan.
Adapun Narasumber dalam acara diskusi ini yaitu Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang, dan Ahli dan Peneliti Kebijakan Publik dan Anggaran Pemerintah Elfenda Ananda.
Baca juga: PDIP Sumbar usulkan Megawati kembali jadi Ketua Umum PDIP 2019-2024
Baca juga: Fraksi PDIP Sulsel terima hak angket
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan para caleg terpilih PDI Perjuangan Se-Sumut 2019 akan bahaya korupsi melalui dialog dan diskusi dengan KPK tentang strategi pencegahan korupsi.
"Ini adalah upaya PDIP Sumut untuk terus membina para kadernya dalam menjalankan tugas di Lembaga legislatif di berbagai tingkatan, mulai DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten Kota, demi kepentingan rakyat," Kata Calon Legislatif PDI Perjuangan dari Dapil Sumut 2 Sihar Sitorus.
Seperti diketahui katanya, rapat Pleno KPU Pusat menetapkan 193 orang kader PDIP terpilih untuk tingkat DPR RI (7 orang), DPRD Provinsi (19 orang) dan DPRD Kabupaten Kota (167 orang) atau sekitar 60 persen adalah debutan, pendatang baru. Dimana empat orang untuk DPR RI, 15 orang DPRD Provinsi, dan 105 Orang dari DPRD Kabupaten Kota.
"Kepercayaan yang tinggi dari masyarakat Sumut terhadap caleg-caleg terpilih PDIP, tentulah merupakan hasil kerja keras seluruh unsur di dalam tubuh DPD PDIP. Masyarakat tentunya ingin melihat komitmen wakilnya dalam membangun dapil dan negaranya, bukan dalam praktek korupsi," ujarnya.
Baca juga: PDIP Bali dukung Megawati kembali jadi Ketua Umum
Baca juga: Hasto: Kader PDIP masih ingin dipimpin Megawati
Untuk itu katanya, sebagaimana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, melalui Rakernas I PDIP pada 12 Desember 2011 telah menginstruksikan PDIP menjadi pelopor dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Pada waktu itu menyatakan agar secara bersama-sama 'enough is enough' pada korupsi, sekaligus bahu membahu mengembangkan sikap anti korupsi di kalangan partai. Ini merupakan bukti sikap tegas terhadap pemberantasan korupsi dibuktikan PDIP, yaitu langsung memecat kadernya yang kena OTT atau tersangka KPK," ungkap Sihar.
Ia menambahkan, sikap tegas seperti inilah dalam organisasi bukan hal yang mudah jika kembali pada prinsip azas praduga tak bersalah. Namun, PDIP lebih menempatkan pada sikap politik berjalan bersama rakyat, yaitu komitmentnya dalam mendukung pemberantasan korupsi.
"Dalam konteks sebagai pelopor pemberantasan korupsi, merawat kepercayaan masyarakat kepada Partai dan sekaligus mengingat tingginya caleg terpilih yang merupakan pendatang baru di PDIP Sumut maka perlu diberikan pembekalan," ujarnya
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih mengatakan kegiatan ini sangat penting bagi para caleg terpilih maupun para kader PDI Perjuangan.
"Ini adalah agenda yang sangat penting bagi kita, kalau bisa korupsi di Negara kita ini bisa kita hilangkan terutama di Sumatera Utara," katanya saat memberikan sambutan.
Adapun Narasumber dalam acara diskusi ini yaitu Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang, dan Ahli dan Peneliti Kebijakan Publik dan Anggaran Pemerintah Elfenda Ananda.
Baca juga: PDIP Sumbar usulkan Megawati kembali jadi Ketua Umum PDIP 2019-2024
Baca juga: Fraksi PDIP Sulsel terima hak angket
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019