Cianjur (ANTARA) - Plt Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, secara gencar mengimbau warga diseluruh wilayah di Cianjur agar tidak ikut dan terlibat sebagai penyebar hoaks terkait sidang sengketa Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi yang sedang berjalan.
"Pemilu sudah usai, mari kita bersama-sama kembali berjabatan tangan dan fokus membantu pemerintah daerah untuk mewujudkan pembangunan yang merata di segala bidang di Cianjur," katanya saat dihubungi Senin.
Ia menuturkan, sejak jauh hari tepatnya setelah penetapan pemenang pemilu 2019, pihaknya telah mengimbau warga melalui berbagai media seperti cetak, elektronik dan media sosial, untuk saling berjabatan tangan dan menerima hasil resmi dari KPU RI.
Serta tidak lagi ikut terbawa suasana yang dapat memperkeruh persatuan dan kesatuan karena berbeda pilihan pada Pemilu 2019. Imbauan untuk menyerahkan sepenuhnya sengketa pemilu ke MK.
Pihaknya tambah dia, secara gencar mengimbau warga secara langsung atau melalui berbagai media hingga media sosial untuk fokus membantu pemerintah daerah dalam berbagai bidang termasuk politik dan pembangunan.
"Saya yakin masyarakat Cianjur, pintar dalam menyikapi berbagai hal dan tidak terlibat sebagai penyebar atau pembuat hoax. Hingga saat ini, kami tidak berhenti mengimbau untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi Cianjur yang lebih maju dan agamis," katanya.
Sementara Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah menilai seiring berjalannya persidangan sengketa pemilu di MK-Jakarta, tidak ada gelombang masa atau aksi pendukung dari Cianjur yang menuju Jakarta.
"Sampai saat ini, Cianjur tetap kondusif, tidak ada aksi massa ke Jakarta. Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengimbau warga agar menyerahkan urusan sengketa pemilu ke MK dan tidak ikut sebagai penyebar hoaks terkait sidang tersebut ," katanya.
Baca juga: Mahkamah Konstitusi tayangkan langsung sidang perselisihan Pemilu 2019
Baca juga: Ahli menyatakan sembilan hakim konstitusi bisa dipercaya
"Pemilu sudah usai, mari kita bersama-sama kembali berjabatan tangan dan fokus membantu pemerintah daerah untuk mewujudkan pembangunan yang merata di segala bidang di Cianjur," katanya saat dihubungi Senin.
Ia menuturkan, sejak jauh hari tepatnya setelah penetapan pemenang pemilu 2019, pihaknya telah mengimbau warga melalui berbagai media seperti cetak, elektronik dan media sosial, untuk saling berjabatan tangan dan menerima hasil resmi dari KPU RI.
Serta tidak lagi ikut terbawa suasana yang dapat memperkeruh persatuan dan kesatuan karena berbeda pilihan pada Pemilu 2019. Imbauan untuk menyerahkan sepenuhnya sengketa pemilu ke MK.
Pihaknya tambah dia, secara gencar mengimbau warga secara langsung atau melalui berbagai media hingga media sosial untuk fokus membantu pemerintah daerah dalam berbagai bidang termasuk politik dan pembangunan.
"Saya yakin masyarakat Cianjur, pintar dalam menyikapi berbagai hal dan tidak terlibat sebagai penyebar atau pembuat hoax. Hingga saat ini, kami tidak berhenti mengimbau untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi Cianjur yang lebih maju dan agamis," katanya.
Sementara Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah menilai seiring berjalannya persidangan sengketa pemilu di MK-Jakarta, tidak ada gelombang masa atau aksi pendukung dari Cianjur yang menuju Jakarta.
"Sampai saat ini, Cianjur tetap kondusif, tidak ada aksi massa ke Jakarta. Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengimbau warga agar menyerahkan urusan sengketa pemilu ke MK dan tidak ikut sebagai penyebar hoaks terkait sidang tersebut ," katanya.
Baca juga: Mahkamah Konstitusi tayangkan langsung sidang perselisihan Pemilu 2019
Baca juga: Ahli menyatakan sembilan hakim konstitusi bisa dipercaya
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019