Jayapura (ANTARA) - Tokoh agama di Provinsi Papua Pdt MPA Mauri mengajak segenap warga yang ada di Bumi Cenderawasih agar menyikapi hasil pemilu legislatif dan presiden 2019 dengan damai.
"Sebagai tokoh gereja, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat dan peserta pemilu, baik itu pemilihan umum legislatif maupun pemilihan umum presiden untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang berpotensi akan memecah belah kerukunan antar umat beragama dengan menggunakan isu pemilu tahun 2019 ini," katanya usai coffee morning di aula Rupatama Mapolda Papua, Kota Jayapura, Selasa.
Pdt MPA Mauri yang juga ketua Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) itu mengatakan bahwa pemilu merupakan pesta demokrasi lima tahunan, yang juga merupakan pesta rakyat sehingga perlu disikapi dengan bijak, bukan dengan sikap yang berlebihan atau arogan, yang kemudian bisa menimbulkan persoalan.
"Tapi mari kita sikapi dengan damai, dengan hati tenang. Pemilu ini kan pesta kita, pesta rakyat, jangan dinodai dengan sikap yang kurang terpuji," katanya.
Ia mengutip dari ayat suci Al Kitab yakni Roma 13 ayat 1 sampai dengan 5 yang menyampaikan dengan jelas bahwa umat manusia harus tunduk kepada pemerintah yang ada.
"Dengan demikian maka, kita akan menikmati damai sejahtera ditempat dimana kita berada. Apapun hasilnya kita harus tunduk dan patuh, karena pemerintah merupakan wakil Allah di bumi. Kita juga harus mengucap syukur sebagaimana dalam 1 Tesalonika ayat 18 yang mengatakan bahwa, mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu. Dengan demikian apapun hasil dari putusan MK nantinya kita harus menerima dan mengucap syukur," katanya.
Pdt Mauri juga menyampaikan terima kasih kepada aparat keamanan (Polri dan TNI) yang telah membantu penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) dalam mensukseskan pemilu 2019.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh ketua-ketua sinode, ketua-ketua klasis dan pimpinan-pimpinan gereja di kabupaten/kota maupun provinsi papua yang telah sukses membawa umat – umat kita dalam mengikuti pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif pada 17 April 2019 lalu dengan Damai dan apapun hasilnya nanti, marilah kita mensyukurinya bersama-sama. Termasuk para tokoh lintas agama," katanya.
"Sebagai tokoh gereja, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat dan peserta pemilu, baik itu pemilihan umum legislatif maupun pemilihan umum presiden untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang berpotensi akan memecah belah kerukunan antar umat beragama dengan menggunakan isu pemilu tahun 2019 ini," katanya usai coffee morning di aula Rupatama Mapolda Papua, Kota Jayapura, Selasa.
Pdt MPA Mauri yang juga ketua Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) itu mengatakan bahwa pemilu merupakan pesta demokrasi lima tahunan, yang juga merupakan pesta rakyat sehingga perlu disikapi dengan bijak, bukan dengan sikap yang berlebihan atau arogan, yang kemudian bisa menimbulkan persoalan.
"Tapi mari kita sikapi dengan damai, dengan hati tenang. Pemilu ini kan pesta kita, pesta rakyat, jangan dinodai dengan sikap yang kurang terpuji," katanya.
Ia mengutip dari ayat suci Al Kitab yakni Roma 13 ayat 1 sampai dengan 5 yang menyampaikan dengan jelas bahwa umat manusia harus tunduk kepada pemerintah yang ada.
"Dengan demikian maka, kita akan menikmati damai sejahtera ditempat dimana kita berada. Apapun hasilnya kita harus tunduk dan patuh, karena pemerintah merupakan wakil Allah di bumi. Kita juga harus mengucap syukur sebagaimana dalam 1 Tesalonika ayat 18 yang mengatakan bahwa, mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu. Dengan demikian apapun hasil dari putusan MK nantinya kita harus menerima dan mengucap syukur," katanya.
Pdt Mauri juga menyampaikan terima kasih kepada aparat keamanan (Polri dan TNI) yang telah membantu penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) dalam mensukseskan pemilu 2019.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh ketua-ketua sinode, ketua-ketua klasis dan pimpinan-pimpinan gereja di kabupaten/kota maupun provinsi papua yang telah sukses membawa umat – umat kita dalam mengikuti pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif pada 17 April 2019 lalu dengan Damai dan apapun hasilnya nanti, marilah kita mensyukurinya bersama-sama. Termasuk para tokoh lintas agama," katanya.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019