pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Tokoh Papua ajak warga tidak terprovokasi persoalan pemilu

Mataram targetkan partisipasi masyarakat 80 persen di Pemilu 2024
Tokoh Papua Ramses Ohee. ANTARA/Alfian Rumagit/aa (ANTARA News Papua / Alfian Rumagit)
Minta agar TNI/ Polri mengusut tuntas dalang dibelakang aksi kericuhan 22 Mei
Jayapura (ANTARA) - Tokoh Papua Ramses Ohee mengajak segenap warga yang ada di 'Bumi Cenderawasih' agar tidak terprovokasi dengan persoalan hasil pemilu presiden dan legislatif 2019 sebagaimana yang terjadi di ibu kota negara, Jakarta dalam beberapa hari terakhir ini.

"Seluruh masyarakat Papua, baik warga nusantara yang ada disini ataupun yang ada di luar Papua dan luar negeri, kami imbau agar tidak terprovokasi dengan aksi anarkhis yang terjadi di ibu kota negara, Jakarta," kata Ramses Ohee yang juga Ketua Umum Barisan Merah Putih (BMP) Papua di Kota Jayapura, Rabu.

Menurut dia, aksi kerusuhan atau aksi anarkis yang terjadi di Jakarta selama penghitungan suara ataupun usai penetapan oleh penyelenggara terkait hasil pemilu 2019, itu sangat menyedihkan dan sepatutnya tidak terjadi, karena hal itu bisa mengancam stabilitas keamanan negara.

"Gunakanlah cara yang elegan. Untuk itu kami dorong agar Polri dan TNI dalam menangani persoalan ini yang dilakukan oleh oknum kelompok warga agar dapat bertindak tegas, karena keamanan negara yang terutama," katanya.

Ramses yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dari jalur kursi Otonomi Khusus (Otsus) meminta agar para pelaku anarkis ditangkap, baik itu aktor intelektual dan yang melakukan aksi tidak terpuji dilapangan.

"Kami juga ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat agar waspada dengan oknum atau kelompok warga yang ingin mengacaukan negara dengan momentum pesta rakyat, pesta demokrasi atau pemilu tahun ini," ajaknya.

Sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, kata dia sudah seharusnya mengerti dan memahami jalur yang elegan dalam memperjuangkan aspirasi atau persoalan dengan tidak melakukan perusakan yang bisa merugikan banyak pihak.

"Sebagai negara yang menjunjung demokrasi dengan kedaulatan ditangan rakyat, seharusnya kita semua memahami azas hukum sebagai panglima dalam menyelesaikan persoalan, bukan dengan tindakan yang menjatuhkan martabat bangsa dan negara," katanya.

Baca juga: Gubernur Lemhannas ingatkan masyarakat melihat kericuhan secara utuh

Baca juga: BEI: Perdagangan saham tidak terpengaruh kericuhan 22 Mei
Pewarta:
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Pengasuh Ponpes Magetan dukung Polri tangani kasus 22 Mei Sebelumnya

Pengasuh Ponpes Magetan dukung Polri tangani kasus 22 Mei

Bawaslu: Sidang pelanggaran tuntas sebelum penetapan hasil pemilu Selanjutnya

Bawaslu: Sidang pelanggaran tuntas sebelum penetapan hasil pemilu