Jakarta (ANTARA) - Partai Golongan Karya (Golkar) optimistis mampu mengirimkan enam kader terbaik untuk mengisi jabatan menteri di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
"Kami optimis presiden memilih kader terbaik Golkar kisaran lima hingga enam orang di kabinet selanjutnya," kata anggota DPR RI Fraksi Golkar, John Kenedy Azis, di Jakarta, Selasa.
Optimisme tersebut kata dia, karena partai berlambang pohon beringin melakukan deklarasi pertama kali untuk mendukung penuh Jokowi pada pemilihan presiden 2019-2024.
Menurut dia, sangat wajar jika seorang presiden terpilih merangkul dan memilih kader-kader terbaik partai pengusung maupun pendukung untuk membantu kinerja di kabinet selanjutnya.
"Karena ending-nya orang berpolitik adalah kekuasaan," kata dia.
Ketika ditanya kesiapan dirinya jika ditunjuk oleh Ketua umum partai Golkar atau presiden menduduki kursi kabinet, ia mengaku siap.
"Saya rasa masih banyak yang lebih baik, namun jika ditunjuk saya siap," ujarnya.
Terkait lobi-lobi politik atau penjajakan Golkar dengan Presiden Jokowi tentang kursi kabinet, ia mengaku tidak mengetahui hal itu. Namun, diperkirakan sudah ada pembicaraan antarkedua pihak.
Apalagi, lanjut dia, saat ini Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga menjabat Menteri Perindustrian di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla sehingga diperkirakan sudah ada pembicaraan internal.
Ia menambahkan, selain itu, partai Golkar juga berhasil meraih hasil suara terbanyak ketiga di pemilu 2019 sehingga diperkirakan mempunyai poin tersendiri bagi presiden terpilih untuk merangkul para kader partai itu di kabinetnya.
"Kami optimis presiden memilih kader terbaik Golkar kisaran lima hingga enam orang di kabinet selanjutnya," kata anggota DPR RI Fraksi Golkar, John Kenedy Azis, di Jakarta, Selasa.
Optimisme tersebut kata dia, karena partai berlambang pohon beringin melakukan deklarasi pertama kali untuk mendukung penuh Jokowi pada pemilihan presiden 2019-2024.
Menurut dia, sangat wajar jika seorang presiden terpilih merangkul dan memilih kader-kader terbaik partai pengusung maupun pendukung untuk membantu kinerja di kabinet selanjutnya.
"Karena ending-nya orang berpolitik adalah kekuasaan," kata dia.
Ketika ditanya kesiapan dirinya jika ditunjuk oleh Ketua umum partai Golkar atau presiden menduduki kursi kabinet, ia mengaku siap.
"Saya rasa masih banyak yang lebih baik, namun jika ditunjuk saya siap," ujarnya.
Terkait lobi-lobi politik atau penjajakan Golkar dengan Presiden Jokowi tentang kursi kabinet, ia mengaku tidak mengetahui hal itu. Namun, diperkirakan sudah ada pembicaraan antarkedua pihak.
Apalagi, lanjut dia, saat ini Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga menjabat Menteri Perindustrian di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla sehingga diperkirakan sudah ada pembicaraan internal.
Ia menambahkan, selain itu, partai Golkar juga berhasil meraih hasil suara terbanyak ketiga di pemilu 2019 sehingga diperkirakan mempunyai poin tersendiri bagi presiden terpilih untuk merangkul para kader partai itu di kabinetnya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar/Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019