Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Polres Jakarta Barat AKBP Hanny Hidayat menyambangi markas Front Pembela Islam (FPI) di kawasan Petamburan, Jakarta Barat usai kejadian ricuh 22 Mei untuk bersilaturahmi, Jumat pagi.
Kedatangan AKBP Hanny di markas FPI disambut hangat oleh Panglima FPI Pusat Ustadz Maman dan Panglima FPI DKI Jakarta Ustadz Subhan.
Kedua pihak dalam acara tersebut saling menyadari kesalahan saat pengamanan ricuh 22 Mei yang terjadi di Asrama Polri Petamburan, sebut keterangan pers Humas Polres Jakarta Barat.
"Dari pihak FPI menyesalkan ada yang meninggal karena kejadian tersebut dan meminta agar anggota laskar yang diamankan untuk dijaga dan tidak dianiaya, dan masih banyak yang belum diketahui keberadaannya sampai saat ini," ujar AKBP Hanny.
Kedatangan AKBP Hanny didampingi Kepala Satuan Inteljen Keamanan AKBP Yuniar bersama Danrem 052/Wijayakrama Kolonel Kavaleri Agustinus Purboyo dan jajaran komando resort militer.
AKBP Hanny dan pihak FPI menyepakati kejadian ricuh pada 22 Mei di Petamburan menjadi pembelajaran bagi kedua belah pihak.
Ia juga menyebutkan, FPI berpesan kepada pihak kepolisian agar saling menahan diri dalam menangani kasus kericuhan 22 Mei.
Acara diakhiri dengan saling bersalaman dan berpelukan. Ini terbukti bahwa semuanya adalah saudara di bulan suci Ramadhan ini, tandasnya.
Kedatangan AKBP Hanny di markas FPI disambut hangat oleh Panglima FPI Pusat Ustadz Maman dan Panglima FPI DKI Jakarta Ustadz Subhan.
Kedua pihak dalam acara tersebut saling menyadari kesalahan saat pengamanan ricuh 22 Mei yang terjadi di Asrama Polri Petamburan, sebut keterangan pers Humas Polres Jakarta Barat.
"Dari pihak FPI menyesalkan ada yang meninggal karena kejadian tersebut dan meminta agar anggota laskar yang diamankan untuk dijaga dan tidak dianiaya, dan masih banyak yang belum diketahui keberadaannya sampai saat ini," ujar AKBP Hanny.
Kedatangan AKBP Hanny didampingi Kepala Satuan Inteljen Keamanan AKBP Yuniar bersama Danrem 052/Wijayakrama Kolonel Kavaleri Agustinus Purboyo dan jajaran komando resort militer.
AKBP Hanny dan pihak FPI menyepakati kejadian ricuh pada 22 Mei di Petamburan menjadi pembelajaran bagi kedua belah pihak.
Ia juga menyebutkan, FPI berpesan kepada pihak kepolisian agar saling menahan diri dalam menangani kasus kericuhan 22 Mei.
Acara diakhiri dengan saling bersalaman dan berpelukan. Ini terbukti bahwa semuanya adalah saudara di bulan suci Ramadhan ini, tandasnya.
Pewarta: Devi/Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019