Pontianak (ANTARA) - Masyarakat Kota Singkawang diimbau tidak terpancing dan dapat menahan diri dengan maraknya isu-isu yang tersebar di media sosial mengenai aksi yang dilakukan sejumlah warga terkait hasil penetapan KPU RI di beberapa daerah di Indonesia.
"Mari bersama kita jaga diri kita, keluarga kita, lingkungan kita dan masyarakat kita untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban sehingga hal-hal yang terjadi di luar, tidak dijadikan motivasi kita untuk ikut serta dalam aksi yang serupa," kata Asisten Pemerintah Kota Singkawang, Hery Apriyadi, Kamis.
Masyarakat Singkawang diimbau untuk tidak percaya dengan berita-berita Hoaks serta menyebarkan informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya. Karena UU ITE sudah sangat jelas akan menjerat masyarakat apabila salah dalam memanfaatkan media sosial.
"Intinya jangan sampai terpancing terhadap hal-hal yang dapat memancing emosional masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, di bulan suci Ramadhan sekarang ini hendaknya dijadikan sebagai momen pembentukan diri untuk tahan terhadap berbagai ujian yang diberikan oleh Allah supaya menjadi orang-orang yang bertaqwa.
"Di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini sebaiknya dimanfaatkan untuk ke hal-hal yang dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dalam rangka pembebasan diri dari api neraka," ajaknya.
Sebelumnya, Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi juga mengimbau kepada masyarakat Singkawang untuk tidak ikut-ikutan dalam aksi 22 Mei yang marak di hembuskan di media sosial menjelang diumumkannya hasil rekapitulasi perhitungan KPU RI.
"Sesuai instruksi Bapak Kapolri, kita bersama TNI sudah mengambil langkah-langkah terkait dengan adanya isu aksi tersebut," kata Raymond.
Langkah-langkah yang diambil adalah melakukan upaya preventif dan preemtif, yang mana langkah ini juga merupakan protap yang harus disiapkan untuk masyarakat Kota Singkawang.
"Tapi saya yakin dan percaya jika masyarakat Singkawang tidak terpengaruh dengan maraknya isu tersebut. Apalagi pesta demokrasi sekarang ini sudah berakhir. Maka sudah waktunya masyarakat kembali bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing," ujarnya.
Raymond juga berpesan, kepada masyarakat Singkawang untuk tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita yang belum pasti diketahui kebenarannya.
"Saya juga mengimbau ke masyarakat khususnya pengguna media sosial untuk tidak menyebarluaskan berita-berita yang dapat memancing situasi Kamtibmas di Kota Singkawang sehingga dapat membuat Singkawang tidak kondusif lagi," pesannya.
"Mari bersama kita jaga diri kita, keluarga kita, lingkungan kita dan masyarakat kita untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban sehingga hal-hal yang terjadi di luar, tidak dijadikan motivasi kita untuk ikut serta dalam aksi yang serupa," kata Asisten Pemerintah Kota Singkawang, Hery Apriyadi, Kamis.
Masyarakat Singkawang diimbau untuk tidak percaya dengan berita-berita Hoaks serta menyebarkan informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya. Karena UU ITE sudah sangat jelas akan menjerat masyarakat apabila salah dalam memanfaatkan media sosial.
"Intinya jangan sampai terpancing terhadap hal-hal yang dapat memancing emosional masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, di bulan suci Ramadhan sekarang ini hendaknya dijadikan sebagai momen pembentukan diri untuk tahan terhadap berbagai ujian yang diberikan oleh Allah supaya menjadi orang-orang yang bertaqwa.
"Di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini sebaiknya dimanfaatkan untuk ke hal-hal yang dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dalam rangka pembebasan diri dari api neraka," ajaknya.
Sebelumnya, Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi juga mengimbau kepada masyarakat Singkawang untuk tidak ikut-ikutan dalam aksi 22 Mei yang marak di hembuskan di media sosial menjelang diumumkannya hasil rekapitulasi perhitungan KPU RI.
"Sesuai instruksi Bapak Kapolri, kita bersama TNI sudah mengambil langkah-langkah terkait dengan adanya isu aksi tersebut," kata Raymond.
Langkah-langkah yang diambil adalah melakukan upaya preventif dan preemtif, yang mana langkah ini juga merupakan protap yang harus disiapkan untuk masyarakat Kota Singkawang.
"Tapi saya yakin dan percaya jika masyarakat Singkawang tidak terpengaruh dengan maraknya isu tersebut. Apalagi pesta demokrasi sekarang ini sudah berakhir. Maka sudah waktunya masyarakat kembali bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing," ujarnya.
Raymond juga berpesan, kepada masyarakat Singkawang untuk tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita yang belum pasti diketahui kebenarannya.
"Saya juga mengimbau ke masyarakat khususnya pengguna media sosial untuk tidak menyebarluaskan berita-berita yang dapat memancing situasi Kamtibmas di Kota Singkawang sehingga dapat membuat Singkawang tidak kondusif lagi," pesannya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019