Tangerang (ANTARA) - Aparat Polresta Tangerang, Banten berbuka puasa lintas agama dalam bingkai kebhinekaan sebagai wujud nikmat Tuhan atas rekapitulasi suara yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif di Tangerang, Selasa malam mengatakan kesempatan buka puasa lintas agama merupakan momentum yang tepat untuk menggalang persatuan pascapesta demokrasi pemilu 2019.
"KPU sudah mengumumkan hasil rekapitilasi suara maka semua pihak berkewajiban menghormati hal tersebut," katanya.
Sabilul Alif menginisiasi buka puasa bersama dengan elemen masyarakat lintas agama di Gereja Santa Odilia, Paroki Citra Raya, Panongan, Kabupaten Tangerang, Selasa.
Mantan Kapolresta Jember, Jawa Timur itu mengatakan segala tindakan harus ditempuh melalui jalur konstitusional.
Meski begitu, semua pihak wajib menjaga persatuan dan menghindarkan diri dari segala tindakan yang dapat menyebabkan perpecahan.
Dia menambahkan, puasa pada hakikatnya adalah mengendalikan diri, bukan mengendalikan orang lain, maka menjaga diri termasuk menjaga lisan dan perbuatan menjadi bagian penting dari puasa.
Menurut dia, kebersamaan adalah kekuatan, saling menghargai dan menghormati merupakan jati diri bangsa ini.
Sementara itu, di tempat yang sama, Dandim 0510 Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Letkol Inf. Parada Warta N. Tampubolon mengatakan, perbedaan suku, agama, ras dan bahkan pandangan politik merupakan keniscayaan.
Perbedaan tersebut, kata Tampubolon harus dapat dijadikan sebagai landasan dan kekuatan.
"Namun dengan dengan segala perbedaan itulah kita bersama-sama menjaga keutuhan dan persatuan bangsa," katanya.
Ketua Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB) Kabupaten Tangerang KH Maski mengatakan, perbedaan tidak seharusnya dipandang sebagai sebuah ancaman.
Menurut Maski bahwa perbedaan jangan dibuat begitu tajam hingga mengancam persatuan padahal merupakan fitrah, ketentuan Tuhan dan perlu membangun kebersamaan.
Romo Felix Suprapto menambahkan pihaknya mengaku bangga dengan terjalinnya kebersamaan khususnya di Kabupaten Tangerang.
"Segenap pihak hendaknya selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak terjebak fanatisme belaka," demikian Romo Felix Suprapto.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif di Tangerang, Selasa malam mengatakan kesempatan buka puasa lintas agama merupakan momentum yang tepat untuk menggalang persatuan pascapesta demokrasi pemilu 2019.
"KPU sudah mengumumkan hasil rekapitilasi suara maka semua pihak berkewajiban menghormati hal tersebut," katanya.
Sabilul Alif menginisiasi buka puasa bersama dengan elemen masyarakat lintas agama di Gereja Santa Odilia, Paroki Citra Raya, Panongan, Kabupaten Tangerang, Selasa.
Mantan Kapolresta Jember, Jawa Timur itu mengatakan segala tindakan harus ditempuh melalui jalur konstitusional.
Meski begitu, semua pihak wajib menjaga persatuan dan menghindarkan diri dari segala tindakan yang dapat menyebabkan perpecahan.
Dia menambahkan, puasa pada hakikatnya adalah mengendalikan diri, bukan mengendalikan orang lain, maka menjaga diri termasuk menjaga lisan dan perbuatan menjadi bagian penting dari puasa.
Menurut dia, kebersamaan adalah kekuatan, saling menghargai dan menghormati merupakan jati diri bangsa ini.
Sementara itu, di tempat yang sama, Dandim 0510 Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Letkol Inf. Parada Warta N. Tampubolon mengatakan, perbedaan suku, agama, ras dan bahkan pandangan politik merupakan keniscayaan.
Perbedaan tersebut, kata Tampubolon harus dapat dijadikan sebagai landasan dan kekuatan.
"Namun dengan dengan segala perbedaan itulah kita bersama-sama menjaga keutuhan dan persatuan bangsa," katanya.
Ketua Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB) Kabupaten Tangerang KH Maski mengatakan, perbedaan tidak seharusnya dipandang sebagai sebuah ancaman.
Menurut Maski bahwa perbedaan jangan dibuat begitu tajam hingga mengancam persatuan padahal merupakan fitrah, ketentuan Tuhan dan perlu membangun kebersamaan.
Romo Felix Suprapto menambahkan pihaknya mengaku bangga dengan terjalinnya kebersamaan khususnya di Kabupaten Tangerang.
"Segenap pihak hendaknya selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak terjebak fanatisme belaka," demikian Romo Felix Suprapto.
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019