Buat apa aksi, kan sudah ketahuan hasilnya dan dengan diketahuinya hasil pemilihan umum lebih awal tersebut, maka tidak ada alasan lagi bagi masyarakat menggelar aksi pada 22 Mei besokSemarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai tidak perlu ada aksi dari sejumlah elemen masyarakat pascapengumuman rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pada Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia.
"Buat apa aksi, kan sudah ketahuan hasilnya dan dengan diketahuinya hasil pemilihan umum lebih awal tersebut, maka tidak ada alasan lagi bagi masyarakat menggelar aksi pada 22 Mei besok," katanya usai dialog interaktif "Mas Ganjar Menyapa" di Puri Gedeh Semarang, Selasa.
Menurut Ganjar, yang ditunggu saat ini adalah pernyataan para elit politik yang menyejukkan terkait dengan pengumuman rekapitulasi hasil pemilu oleh KPU.
Meski begitu, lanjut Ganjar, pihak keamanan tetap akan berjaga-jaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Syukur-syukur para elit saling berstatemen yang menenangkan dan menenteramkan semuanya sehingga tidak perlu lagi ada gerakan yang lain yang dapat meretakkan persatuan," ujarnya.
Ganjar mengapresiasi langkah KPU yang telah mengumumkan hasil perolehan suara pada Pilpres 2019 karena dinilai sangat tepat untuk menghindari terjadinya konflik di masyarakat.
"Saya kira, dugaan saya akan ada perubahan yang signifikan karena KPU memajukan pengumuman. Dengan posisi 55,5 persen dibanding 45,5 persen, maka sebenarnya sudah jelas posisi suara yang ada," katanya.
Ganjar menegaskan bahwa sampai saat ini situasi dan kondisi di Jateng masih kondusif, serta aman terkendali.
"Mungkin ini karena berkah puasa, jadi banyak yang bisa menahan diri, dan itu menyenangkan buat kita," katanya.
Baca juga: Setara Institute sebut mobilisasi massa cacat prosedural
Baca juga: BPN akan ajukan gugatan ke MK
Baca juga: Polres Madiun amankan dua unit bus bawa massa aksi 22 Mei
Baca juga: MK siap menerima pengajuan sengketa Pemilu
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019