Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kemenangan PDIP dan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jateng karena adanya posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurut Ganjar, penempatan Posko Prabowo-Sandi di wilayah yang dikenal sebagai basis PDIP itu justru memacu semangat kader dan simpatisan partai itu untuk bekerja keras.
"Jadi semua semangat, semua bekerja dan alhamdulillah di Jawa Tengah kondusif ya, bekerjanya juga cukup serius. Kelompok masyarakat, kelompok ulama, kebetulan mereka solid untuk mendukung Jokowi-Maruf," kata Ganjar di Jakarta, Jumat.
Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR ini kemudian mencontohkan raihan suara di sejumlah daerah yang menurutnya mengejutkan. Misalnya, Brebes,Tegal, Kebumen, dan Purbalingga. Pada Pilkada 2018, Ganjar kalah di wilayah itu, tetapi saat Pilpres suara Jokowi-Ma'ruf unggul.
"Saya dulu kan kalah di Brebes, tapi sekarang Brebes berbalik 70 persen lebih, Tegal juga lompatannya luar biasa. Kebumen juga saya kalah dulu. Purbalingga saya juga kalah, tapi Pak Jokowi menang mutlak semua," ujar Ganjar.
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi- Ma'ruf unggul dalam sistem penghitungan cepat (situng) atau real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Jumat (10/5) untuk wilayah Jawa Tengah.
Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan 77,37 persen atau 13.752.484 suara, sedangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno meraup 22,63 persen atau 4.019.733 suara.
Berdasarkan data sementara, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul jauh di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Menurut Ganjar, penempatan Posko Prabowo-Sandi di wilayah yang dikenal sebagai basis PDIP itu justru memacu semangat kader dan simpatisan partai itu untuk bekerja keras.
"Jadi semua semangat, semua bekerja dan alhamdulillah di Jawa Tengah kondusif ya, bekerjanya juga cukup serius. Kelompok masyarakat, kelompok ulama, kebetulan mereka solid untuk mendukung Jokowi-Maruf," kata Ganjar di Jakarta, Jumat.
Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR ini kemudian mencontohkan raihan suara di sejumlah daerah yang menurutnya mengejutkan. Misalnya, Brebes,Tegal, Kebumen, dan Purbalingga. Pada Pilkada 2018, Ganjar kalah di wilayah itu, tetapi saat Pilpres suara Jokowi-Ma'ruf unggul.
"Saya dulu kan kalah di Brebes, tapi sekarang Brebes berbalik 70 persen lebih, Tegal juga lompatannya luar biasa. Kebumen juga saya kalah dulu. Purbalingga saya juga kalah, tapi Pak Jokowi menang mutlak semua," ujar Ganjar.
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi- Ma'ruf unggul dalam sistem penghitungan cepat (situng) atau real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Jumat (10/5) untuk wilayah Jawa Tengah.
Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan 77,37 persen atau 13.752.484 suara, sedangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno meraup 22,63 persen atau 4.019.733 suara.
Berdasarkan data sementara, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul jauh di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019