Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 230 personel gabungan Polri dan TNI ditugaskan untuk mengamankan pelaksanaan rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan perolehan suara Pemilu 2019 oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Aceh Brigjen Pol Supriyanto Tarah di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, rapat pleno berlangsung di ruang sidang utama DPR Aceh di Banda Aceh.
"Ada 230 personel gabungan Polri dan TNI yang dilibatkan untuk pengamanan rapat pleno KIP Aceh. Kami berharap Aceh aman dan damai serta tahapan pemilu ini berjalan lancar," kata Brigjen Pol Supriyanto Tarah.
Jenderal Polri bintang satu itu menyebutkan, pengamanan rapat pleno tersebut bagian dari Operasi Mantap Brata yang digelar sejak 2018. Operasi tersebut untuk pengamanan Pemilu 2019.
"Sampai saat ini Aceh sangat kondusif. Namun, kepolisian tetap mewaspadai ancaman gangguan keamanan yang bisa mengganggu tahapan pemilu," kata dia.
Ketua KIP Aceh Samsul Bahri mengatakan, rapat pleno digelar selama lima hari sejak 7 hingga 11 Mei 2019. Rapat pleno dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.
"Kami tidak melaksanakan rapat pleno di malam hari karena tidak efektif. Apalagi sekarang ini bulan puasa. Jadi, rapat pleno mulai pagi hingga petang," kata Samsul Bahri.
Samsul Bahri berharap rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan perolehan suara Pemilu 2019 ini tuntas tepat waktu, sehingga bisa dibawa dalam rapat pleno tingkat nasional yang dijadwalkan hingga 22 Mei mendatang.
"Jenis pemilihan yang direkapitulasi dalam rapat pleno ini hanya pemilihan presiden, Anggota DPD RI, DPR RI, dan DPR Aceh. Sedangkan DPRD kabupaten/kota sudah diselesaikan di tingkatannya," pungkas Samsul Bahri.
Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Aceh Brigjen Pol Supriyanto Tarah di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, rapat pleno berlangsung di ruang sidang utama DPR Aceh di Banda Aceh.
"Ada 230 personel gabungan Polri dan TNI yang dilibatkan untuk pengamanan rapat pleno KIP Aceh. Kami berharap Aceh aman dan damai serta tahapan pemilu ini berjalan lancar," kata Brigjen Pol Supriyanto Tarah.
Jenderal Polri bintang satu itu menyebutkan, pengamanan rapat pleno tersebut bagian dari Operasi Mantap Brata yang digelar sejak 2018. Operasi tersebut untuk pengamanan Pemilu 2019.
"Sampai saat ini Aceh sangat kondusif. Namun, kepolisian tetap mewaspadai ancaman gangguan keamanan yang bisa mengganggu tahapan pemilu," kata dia.
Ketua KIP Aceh Samsul Bahri mengatakan, rapat pleno digelar selama lima hari sejak 7 hingga 11 Mei 2019. Rapat pleno dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.
"Kami tidak melaksanakan rapat pleno di malam hari karena tidak efektif. Apalagi sekarang ini bulan puasa. Jadi, rapat pleno mulai pagi hingga petang," kata Samsul Bahri.
Samsul Bahri berharap rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan perolehan suara Pemilu 2019 ini tuntas tepat waktu, sehingga bisa dibawa dalam rapat pleno tingkat nasional yang dijadwalkan hingga 22 Mei mendatang.
"Jenis pemilihan yang direkapitulasi dalam rapat pleno ini hanya pemilihan presiden, Anggota DPD RI, DPR RI, dan DPR Aceh. Sedangkan DPRD kabupaten/kota sudah diselesaikan di tingkatannya," pungkas Samsul Bahri.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019