Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyiapkan sebanyak 657 personel untuk mengamankan jalannya rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara Pemilu 2019 di tingkat provinsi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulteng.
“Untuk melaksanakan pengamanan tahapan rekapitulasi atau rapat pleno di KPU Sulteng sebanyak 657 personel disiapkan dalam apel gelar pasukan dilaksanakan di lapangan Mapolda Sulteng yang dipimpin Wakil Kapolda Sulteng Kombespol Setyo Boedi Moempoeni Harso,” kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Didik Supranoto di Palu, Minggu.
Dalam apel gelar pasukan itu, kata Didik, 657 personel yang dipimpin sejumlah Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) diarahkan agar memahami apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab personel kepolisian dalam melaksanakan pengamanan rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara di KPU Sulteng
“Pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara di seluruh KPU kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah sudah berjalan lancar dan kita harapkan pelaksanaan pleno di KPU Provinsi pun dapat berjalan dengan aman dan terkendali” harapnya.
Oleh karena itu,lanjutnya, seluruh personel diminta untuk bisa menguasai wilayah tugasnya, melaksanakan tugas dengan humanis dan tentunya selalu profesional.
“Pelaksanaan apel pengamanan KPU Sulteng ini dihadari PJU Polda Sulteng dan dilanjutkan arahan dari masing-masing Kasatgas dan melakukan survei lokasi objek pengamanan dan koordinasi dengan KPU,” ungkapnya.
Dia mengatakan mulai Senin (6/5) rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara hasil Pemilu 2019 mulai digelar KPU Sulteng.
Seluruh KPU daerah yang telah menyelesaikan rekapitulasi perhitungan suara kemudian akan menyerahkan hasil rekapitulasinya ke KPU Sulteng untuk selanjutnya KPU Sulteng kembali melaksanakan rekapitulasi.
“Kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah dengan masuknya bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah, mari kita sudahi saling menghina, mencaci maki dan perseteruan di media sosial. Kita rajut kembali tali persaudaran,” himbaunya.
Karena kata dia, siapapun pemimpin yang terpilih dari hasil Pemilu 2019 adalah pemimpin seluruh masyarakat Indonesia.
“Berikan kepercayaan kepada KPU untuk menyelesaikan amanahnya. Jangan memaksakan kehendak yang tidak sesuai konstitusi,”pesannya.
“Untuk melaksanakan pengamanan tahapan rekapitulasi atau rapat pleno di KPU Sulteng sebanyak 657 personel disiapkan dalam apel gelar pasukan dilaksanakan di lapangan Mapolda Sulteng yang dipimpin Wakil Kapolda Sulteng Kombespol Setyo Boedi Moempoeni Harso,” kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Didik Supranoto di Palu, Minggu.
Dalam apel gelar pasukan itu, kata Didik, 657 personel yang dipimpin sejumlah Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) diarahkan agar memahami apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab personel kepolisian dalam melaksanakan pengamanan rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara di KPU Sulteng
“Pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara di seluruh KPU kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah sudah berjalan lancar dan kita harapkan pelaksanaan pleno di KPU Provinsi pun dapat berjalan dengan aman dan terkendali” harapnya.
Oleh karena itu,lanjutnya, seluruh personel diminta untuk bisa menguasai wilayah tugasnya, melaksanakan tugas dengan humanis dan tentunya selalu profesional.
“Pelaksanaan apel pengamanan KPU Sulteng ini dihadari PJU Polda Sulteng dan dilanjutkan arahan dari masing-masing Kasatgas dan melakukan survei lokasi objek pengamanan dan koordinasi dengan KPU,” ungkapnya.
Dia mengatakan mulai Senin (6/5) rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara hasil Pemilu 2019 mulai digelar KPU Sulteng.
Seluruh KPU daerah yang telah menyelesaikan rekapitulasi perhitungan suara kemudian akan menyerahkan hasil rekapitulasinya ke KPU Sulteng untuk selanjutnya KPU Sulteng kembali melaksanakan rekapitulasi.
“Kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah dengan masuknya bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah, mari kita sudahi saling menghina, mencaci maki dan perseteruan di media sosial. Kita rajut kembali tali persaudaran,” himbaunya.
Karena kata dia, siapapun pemimpin yang terpilih dari hasil Pemilu 2019 adalah pemimpin seluruh masyarakat Indonesia.
“Berikan kepercayaan kepada KPU untuk menyelesaikan amanahnya. Jangan memaksakan kehendak yang tidak sesuai konstitusi,”pesannya.
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019