PPK dan aparat keamanan berisiko terkena stroke

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Tim Kesehatan IDI Kaltim sedang melakukan tensi darah kepada Bripda Samun, dari Polsek Kecamatan Samarinda Kota yang bertugas di PPK Kecamatan Samarinda Kota, Selasa (23/4). Diketahui tensi Samun mencapai 150 sehingga disarankan menjaga kesehatan dan istirahat yang cukup. (Antaranews kaltim/ M Ghofar)

Samarinda (ANTARA) - Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan aparat keamanan yang menjaga tempat perhitungan suara real count di tingkat kecamatan berisiko terserang stroke karena beban tugas dan tanggung jawab yang berat dalam mengawal suksesnya Pemilu 2019.

"Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan hari ini, sebagian besar para petugas tensinya di atas normal, bahkan ada yang tensinya sampai 190, tentu hal ini sangat rawan dan berisiko stroke," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kaltim, Dr Nataniel Tandirogang di Samarinda, Selasa.

Hal itu ia katakan saat bersama tim kesehatan melakukan pemeriksaan di areal perhitungan suara oleh PPK Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda.

Berdasarkan hasil pemeriksaan ini, maka ia menyarankan bagi siapa saja yang tensinya di atas normal, segera menindaklanjuti pemeriksaan kesehatan ke puskesmas terdekat atau pelayanan kesehatan lain untuk mendapatkan obat dan beristirahat yang cukup.

Dalam giat ini pihaknya hanya melakukan pemeriksaan ringan dan tidak membawa obat, namun hanya memberikan vitamin atau suplemen untuk menjaga kebugaran petugas PPK.

Ia juga mengatakan, untuk seluruh Kaltim hari ini serentak dilakukan pemeriksaan kesehatan ke semua PPK yang tersebar di 10 kabupaten/kota.

"Khusus dari petugas kepolisian yang kami periksa hari ini, banyak yang tensinya di atas normal. Ada yang 150 dan ada yang 190. Di sini juga ada komandannya yang ikut, jadi saya harapkan bisa memberikan solusi ke anggotanya," kata Nataniel.

Sementara Kapolsek Samarinda Kota Kompol Nur Kholis yang ikut melakukan pemeriksaan, mengatakan sejak awal ia terus mengingatkan kepada anggotanya untuk selalu menjaga kesehatan, karena yang mengetahui sehat atau kurang sehat adalah diri sendiri.

Untuk itu, katanya, ketika fisik dirasa mulai lemah atau agak meriang, maka harus minum vitamin, mengkonsumsi suplemen, dan istirahat setelah jam kerja untuk memulihkan stamina.

"Teman-teman ini kan bertugas 12 jam, jadi setelah bertugas harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beristirahat, jangan melakukan hal-hal yang tidak penting karena kurangnya istirahat juga bisa memicu fisik jadi drop," katanya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada IDI Kaltim yang melakukan pemeriksaan serentak untuk mengontrol kesehatan petugas mulai dari TNI-Polri, Panitia Pengawas hingga petugas PPK sehingga hal ini sangat bermanfaat karena bisa mengetahui kondisi kesehatan mereka yang bertugas mengawal pemilu.

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tiga petugas KPPS di NTB meninggal dunia Sebelumnya

Tiga petugas KPPS di NTB meninggal dunia

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS