Pengamat: Jangan korbankan demokrasi dengan alasan anggaran

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Ahmad Atang (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)
Kupang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi mengatakan, pemerintah dan DPR jangan berdalih menghemat anggaran untuk penyelenggaraan pemilu tetapi mengorbankan demokrasi.

"Ongkos pesta demokrasi itu memang mahal, tetapi karena mahal lalu negara harus mengorbankan demokrasi," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Selasa.

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan keluhan mengenai pemilu serentak yang baru saja dilewati, dan alasan penghematan biaya yang dikeluarkan negara untuk pesta demokrasi lima tahunan itu.

Menurut dia, alasan pemilu serentak karena pertimbangan penghematan anggaran adalah tidak tepat.

"Anggaran bukan alasan, yang terpenting adalah hak politik rakyat. Pemilu yang sederhana akan menumbuhkan kualitas demokrasi melalui partisipasi politik rakyat," katanya.

Mengenai penyederhanaan partai, dia mengatakan, partai politik sudah ada mekanisme seleksi secara alamiah melalui ambang batas.

Hal yang mesti diperketat adalah persyaratan mendirikan partai politik.

"Kita menganut sistem multipartai maka banyak partai merupakan konsekuensinya, jadi tidak perlu dibatasi tapi memperketat pendiriannya," kata Ahmad Atang.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Pilpres dan Pileg hendaknya diselenggarakan terpisah Sebelumnya

Pilpres dan Pileg hendaknya diselenggarakan terpisah

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS