Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membuka isi pembicaraannya dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melalui telepon.
"Ya memang saya sudah 'teleponan' dengan Pak Prabowo, ya sudah bicara baik-baik, bicara ketawa-ketawa. Kita janjian mau ketemu, ya hari Minggu (21/4) kemarin tapi kemudian ada masalah teknis, beliau agak sakit flu jadi kita 'reschedule'," kata Luhut di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Senin.
Presiden Joko Widodo yang juga calon presiden petahana sebelumnya mengatakan sudah mengutus seseorang untuk berbicara dengan Prabowo Subianto.
Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno Hashim Djojohadikusumo menjelaskan bahwa Luhut Panjaitanlah yang diutus untuk menemui Prabowo. Pertemuan seharusnya akan dilakukan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara pada Minggu (22/4).
Namun Juru Bicara BPN Andre Rosiade menyebut Prabowo punya agenda internal di kediamannya di Hambalang, Bogor karena saat ini Prabowo dan tim sedang memantau dan melakukan tabulasi terhadap penghitungan suara di semua daerah.
"Kita biasa telepon-telepan, kan Pak Prabowo orang baik jadi saya mau menyampaikan pesan saja," ungkap Luhut tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai isi pesan yang akan disampaikan ke Prabowo tersebut.
Luhut mengaku dari pembicaraan telepon itu juga termasuk nostalgia antara dirinya dengan Prabowo.
"Kita ketawa-ketawa, nostalgia sedikit masa lalu," tambah Luhut.
Luhut adalah lulusan dari Akademi Militer (Akmil) angkatan tahun 1970 sedang Prabowo adalah lulusan Akmil angkatan 1974.
"(Pembicaraan telepon) baik sekali, ketawa-ketawa saya bilang kan, kita janjian, mau makan. Saya tanya, kita makan apa? Dia (Prabowo mengatakan) saya mau makanan Jepang," ungkap Luhut.
Luhut mengaku bahwa tadinya keduanya tidak ingin membuka rencana pertemuan itu ke publik.
"Kita janjian tadinya tapi kami terus terang tidak ingin 'mendisclose' (membuka) ini ke publik, tapi karena sudah dibuka ya saya buka karena tadinya janjiannya hanya kami berdua seperti pada waktu yang lalu," tambah Luhut.
Ia menjelaskan belum tahu kapan pertemuan itu akan dilangsungkan.
"Belum (dijadwalkan ulang), kan saya berkawan sama dia. Kalau bisa kapan saja, kalau dia sehat besok, kalau ndak hari ini, ya kapan saja," ungkap Luhut.
Luhut juga meyakini bahwa Prabowo adalah orang yang rasional dan tidak akan mengambil keputusan keliru terkait pilpres 2019.
"Belum bicara per telepon mengenai hal itu (pemilu) tapi saya kenal dia, saya kenal Prabowo orang rasional, orang yang punya spirit patriot tinggi, tidak pernah ingin menghacurkan negeri ini dengan keputusan yang keliru," tegas Luhut.
"Ya memang saya sudah 'teleponan' dengan Pak Prabowo, ya sudah bicara baik-baik, bicara ketawa-ketawa. Kita janjian mau ketemu, ya hari Minggu (21/4) kemarin tapi kemudian ada masalah teknis, beliau agak sakit flu jadi kita 'reschedule'," kata Luhut di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Senin.
Presiden Joko Widodo yang juga calon presiden petahana sebelumnya mengatakan sudah mengutus seseorang untuk berbicara dengan Prabowo Subianto.
Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno Hashim Djojohadikusumo menjelaskan bahwa Luhut Panjaitanlah yang diutus untuk menemui Prabowo. Pertemuan seharusnya akan dilakukan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara pada Minggu (22/4).
Namun Juru Bicara BPN Andre Rosiade menyebut Prabowo punya agenda internal di kediamannya di Hambalang, Bogor karena saat ini Prabowo dan tim sedang memantau dan melakukan tabulasi terhadap penghitungan suara di semua daerah.
"Kita biasa telepon-telepan, kan Pak Prabowo orang baik jadi saya mau menyampaikan pesan saja," ungkap Luhut tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai isi pesan yang akan disampaikan ke Prabowo tersebut.
Luhut mengaku dari pembicaraan telepon itu juga termasuk nostalgia antara dirinya dengan Prabowo.
"Kita ketawa-ketawa, nostalgia sedikit masa lalu," tambah Luhut.
Luhut adalah lulusan dari Akademi Militer (Akmil) angkatan tahun 1970 sedang Prabowo adalah lulusan Akmil angkatan 1974.
"(Pembicaraan telepon) baik sekali, ketawa-ketawa saya bilang kan, kita janjian, mau makan. Saya tanya, kita makan apa? Dia (Prabowo mengatakan) saya mau makanan Jepang," ungkap Luhut.
Luhut mengaku bahwa tadinya keduanya tidak ingin membuka rencana pertemuan itu ke publik.
"Kita janjian tadinya tapi kami terus terang tidak ingin 'mendisclose' (membuka) ini ke publik, tapi karena sudah dibuka ya saya buka karena tadinya janjiannya hanya kami berdua seperti pada waktu yang lalu," tambah Luhut.
Ia menjelaskan belum tahu kapan pertemuan itu akan dilangsungkan.
"Belum (dijadwalkan ulang), kan saya berkawan sama dia. Kalau bisa kapan saja, kalau dia sehat besok, kalau ndak hari ini, ya kapan saja," ungkap Luhut.
Luhut juga meyakini bahwa Prabowo adalah orang yang rasional dan tidak akan mengambil keputusan keliru terkait pilpres 2019.
"Belum bicara per telepon mengenai hal itu (pemilu) tapi saya kenal dia, saya kenal Prabowo orang rasional, orang yang punya spirit patriot tinggi, tidak pernah ingin menghacurkan negeri ini dengan keputusan yang keliru," tegas Luhut.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019