Jayapura (ANTARA) - Sekelompok warga yang mengatasnamakan Warga Peduli Demokrasi menggelar aksi demo damai di depan kantor Bawaslu Kota Jayapura di Jalan Gerilyawan, Kelurahan Kota Baru, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Dari pantauan di lapangan, warga yang datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat itu membawa dua lembar spanduk yang bertuliskan "Barang bukti sudah ada, pelaku sudah ada, masih kurang bukti kah? Atau kah tunggu OTT baru...?
Spanduk lainnya bertuliskan " Bagaimana mau menciptakan pemilu berdaulat dan adil di tanah Papua kalau partai politik masih pelihara kader-kader politik yang tak bermoral dan beretika".
"Selamat siang para komisioner Bawaslu. Sejauh mana kasus pelanggaran pemilu berupa barang bukti uang Rp100 juta dan lembaran kartu nama caleg ditangani," kata Rudi M, koordinator demo Warga Peduli Demokrasi dalam orasinya.
Menurut dia, kasus tersebut sudah sepantasnya diungkap ke publik lebih jelas dan tidak ditutupi karena telah mencoreng demokrasi di Kota Jayapura dan Papua pada umumnya.
"Kami minta Bawaslu Kota Jayapura tidak diamkan kasus ini. Segera bersama Gakkumdu proses seterang-terangnya," kata Rudi.
Sebelumnya pada Senin (15/4) malam, aparat Polres Jayapura Kota dan Polda Papua berhasil mengamankan satu orang warga diduga berinisial MM di Hotel Horison dalam operasi narkotika.
Dalam operasi tersebut, selain diamankan satu orang warga, aparat kepolisian juga menemukan uang Rp100 juta di dalam brankas dan ada dua lembar kartu nama caleg pada pemilu 2019 dengan logo partai ternama.
Kasus ini kemudian ramai diperbincangkan oleh publik Kota Jayapura bahwa telah terjadi operasi tangkap tangan (OTT) terkait politik uang dalam pemilu 2019.
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019