Pemuda Pancasila ingatkan kedua kubu tunggu hasil KPU

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila PP, Japto S Soerjosoemarno. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Finalnya, real count oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu
Jakarta (ANTARA) - Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) mengingatkan kepada pendukung kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk tetap menjaga persatuan dan menunggu hasil "real count" Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingat KPU tengah dilakukan perhitungan secara berjenjang.

"Hasil hitung cepat atau 'quick count' Pemilu 2019 baik itu Pileg maupun Pilpres merupakan sebagai informasi awal," kata Ketua Umum MPN PP, Japto S Soerjosoemarno dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, lembaga yang mengeluarkan hasil hitung cepat sudah terdaftar resmi di KPU, namun validasi hasil quick count bukan hasil final atau defenitif karena dalam Undang-Undang (UU) Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 adalah hasil hitung manual yang dilakukan oleh KPU.

"Finalnya, real count oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu," tegas Japto.

Oleh karena itu, dinamika kebangsaan yang terjadi khususnya pada pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf telah menyampaikan kepada publik, bahwa menunggu hasil hitung manual resmi KPU merupakan bentuk sikap kenegarawanan yang harus diapresiasi.

Begitu juga dengan, capres Prabowo Subianto yang menyatakan menjaga untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) serta kawal hasil sampai ke KPU.

"Ini bentuk penghargaan pada proses Pemilu. Di mana Prabowo menyatakan pada pendukungnya menjaga sikap dan perilaku agar tidak terprovokasi melakukan tindakan di luar koridor hukum. Ini patut diapresiasi," jelasnya.

Japto pun mengatakan Indonesia sebagai bangsa besar patut bersyukur karena pelaksanaan pesta demokrasi berjalan aman dan lancar.

Menurut dia, adanya dinamika yang berkembang dalam pemberitaan media massa serta media sosial merupakan sarana informasi awal.

Dia mengaku, saat ini dalam proses penghitungan yang sedang berjalan secara berjenjang. Dari waktu ke waktu, menit per menit, dan sampai beredarnya dinamika politik begitu tinggi. Beredarnya, video provokatif yang dilakukan oknum secara sengaja ingin memanaskan suasana yang sudah berjalan kondusif, aparat keamanan jangan ragu menindak.

"Kami, minta aparat keamanan TNI/Polri jangan ragu melakukan penegakan hukum sesuai UU yang berlaku," tegas Japto.

Japto menegaskan, KPU sebagai penyelenggara pemilu memiliki integritas menjaga suara rakyat mengingat masih ada persoalan teknis dalam penyelenggaraan pemilu seperti logistik dan penundaan proses pemilihan.

"Kami minta KPU benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebagai bagian NKRI, Pemuda Pancasila mengajak seluruh elemen bangsa bersama-sama bersatu, menjaga hasil Pemilu 2019 ini, sebagai proses konstitusional yang telah sama-sama disepakati," tuturnya.

Persatuan, tambah dia, adalah sebuah kultur bangsa yang tidak boleh dikoyak dan dirusak oleh kepentingan sesaat, oleh karena itu PP komitmen menjaga hasil pemilu yang konstitusional sebagai wujud kecintaannya kepada NKRI yang berideologikan Pancasila.

"Kami menyerukan kepada seluruh kader PP di tanah air. Ambil bagian dari solusi. Bukan, masalah. Kami, serukan kepada semua kader PP untuk mengawal hasil Pemilu 2019 dan ikut menjaga persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa," ucapnya.

Baca juga: KPU: pemungutan suara susulan di Nias Selatan pada 20 April 2019
Baca juga: MUI Imbau masyarakat tunggu hasil real count KPU
Baca juga: KPU Dumai ralat data C1 salah input
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Organisasi habaib se-Indonesia minta semua pihak menahan diri Sebelumnya

Organisasi habaib se-Indonesia minta semua pihak menahan diri

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024 Selanjutnya

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024