Sangat baik, jika klaim-klaim kemenangan tidak dilakukan secara provokatif.Banda Aceh (ANTARA) - Cendekiawan asal Aceh, Mawardi Ismail meminta, agar masing-masing pihak dari pasangan calon presiden dan wakil presiden memunculkan sifat kenegarawanan dengan menunggu hasil pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ini kan pemilu sudah berjalan, dan hasilnya sedang diproses. Oleh karenanya, sifat negarawan dari kedua belah pihak sangat diperlukan dengan menunggu hasil pengumuman dari KPU, " kata mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala itu di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengharapkan, kedua belah pihak baik dari pasangan 01 maupun pasangan 02 tidak melakukan hal-hal yang bisa memperkeruh keadaan.
Termasuk melakukan deklarasi kemenangan, sebelum ada pengumuman resmi lembaga penyelenggara pemilu, ujarnya.
Hal tersebut penting dilakukan, lanjut dia, karena bagaimanapun setelah tahapan pemungutan suara dilakukan Rabu, situasi menjadi sangat sensitif.
"Letupan-letupan sangat mudah sekali terjadi, dan masyarakat kita mudah terprovokasi," tegas dia.
Ia mengimbau, supaya pihak pasangan 01 maupun pasangan 02 tidak melakukan klaim kemenangan sepihak.
Ini juga merupakan wujud dari rasa bersyukur kepada Tuhan, tambahnya.
"Sangat baik, jika klaim-klaim (kemenangan) tidak dilakukan secara provokatif. Bersyukur sekedarnya, boleh-boleh saja. Tapi tidak merasa di atas angin. Misalnya sampai buat arak-arakan, buat deklarasi, dan segala macam. Itu kan akan menimbulkan reaksi bagi yang lain," ucap Mawardi yang merupakan mantan anggota DPRD Aceh 1992-1999.
Calon presiden petahana, Joko Widodo, Rabu, meminta pendukungnya untuk menunggu hasil perhitungan resmi pemilu dari KPU.
"Dari indikasi exit pool dan quick count sudah kita lihat semua. Tetapi kita harus bersabar semua, menunggu perhitungan KPU secara resmi," kata Joko Widodo.
Pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin menurut sejumlah hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei, unggul dibanding pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sedangkan hasil resmi KPU ditargetkan akan dipublikasikan pada 22 Mei 2019.
Baca juga: Jokowi bertemu ketua umum partai koalisi Indonesia Kerja
Baca juga: Jokowi kumpulkan pimpinan partai pengusung di sebuah restoran
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019