Bogor (ANTARA) - Perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres cawapres) nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno saling mengungguli di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bogor, Jawa Barat, yang pertama unggul di Lapas Gunungsindur Kabupaten Bogor sedangkan yang kedua di Lapas Paledang Kota Bogor.
"Hasilnya sudah ketahuan tadi malam. Warga binaan semua punya hak pilih dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sesuai domisili," ujar Kalapas Kelas IIA Paledang, Teguh Wibowo, Kamis.
Pasangan Prabowo-Sandi memperoleh suara 441 suara dan pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat 180 suara di Lapas Kelas IIA Paledang Kota Bogor.
Sementara itu di Lapas Kelas III Gunungsindur, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 274 suara dari pasangan Prabowo-Sandi yang memperoleh 223 suara
Kalapas Kelas III Gunungsindur, Sopiyana mengatakan, dari sebanyak 1.081 warga binaan Lapas Gunungsindur, hanya 497 warga binaan masuk dalam DPT dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
Sedangkan sisanya sebanyak 584 warga binaan tak masuk DPT maupun DPTb dengan berbagai alasan, rinciannya, sebanyak 38 warga binaan bebas sebelum 17 April 2019, sebanyak 9 warga binaan berkewarganegaraan asing, 88 warga binaan masih menunggu verifikasi setelah perekaman, serta 449 orang tak terdaftar di domisili asli.
"Hasilnya sudah ketahuan tadi malam. Warga binaan semua punya hak pilih dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sesuai domisili," ujar Kalapas Kelas IIA Paledang, Teguh Wibowo, Kamis.
Pasangan Prabowo-Sandi memperoleh suara 441 suara dan pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat 180 suara di Lapas Kelas IIA Paledang Kota Bogor.
Sementara itu di Lapas Kelas III Gunungsindur, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 274 suara dari pasangan Prabowo-Sandi yang memperoleh 223 suara
Kalapas Kelas III Gunungsindur, Sopiyana mengatakan, dari sebanyak 1.081 warga binaan Lapas Gunungsindur, hanya 497 warga binaan masuk dalam DPT dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
Sedangkan sisanya sebanyak 584 warga binaan tak masuk DPT maupun DPTb dengan berbagai alasan, rinciannya, sebanyak 38 warga binaan bebas sebelum 17 April 2019, sebanyak 9 warga binaan berkewarganegaraan asing, 88 warga binaan masih menunggu verifikasi setelah perekaman, serta 449 orang tak terdaftar di domisili asli.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019