Jakarta (ANTARA) - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf tidak melakukan hitung cepat maupun "exit poll internal" sehingga tidak dapat melakukan klaim hasil tertentu seperti yang disampaikan calon presiden Prabowo Subianto.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya mempercayakan hasil hitung cepat kepada lembaga-lembaga survei.
"TKN mempercayakan kepada lembaga survei, dan lembaga survei itu di luar yang sama-sama ditayangkan di berbagai TV, juga ada juga nanti lembaga-lembaga yang memang tidak mempublikasikannya di media arus utama, ya nanti kita lihat juga akan seperti apa," ujar Arsul Sani.
Terkait adanya pihak yang meragukan hasil sejumlah hitung cepat dan "exit poll" lembaga-lembaga survei, menurut dia, masyarakat Indonesia sudah pintar dalam melihat hasil survei diketahui dari partisipasi yang tinggi dalam Pemilu 2019.
Dalam proses kampanye pemilu selama tujuh bulan yang melibatkan emosi, tutur dia, tetapi pelaksanaannya berlangsung secara lancar dan aman.
"Masyarakat yang justru selama ini tidak ikut hiruk pikuk kampanye kedua paslon itu telah melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara dan menggunakan haknya juga sebagai warga negara," kata Arsul Sani.
Ada pun Prabowo Subianto mengklaim pihaknya menang versi hitung cepat dan "exit poll internal" Prabowo-Sandi dengan hasil "exit poll" menang dengan angka 55,4 persen dan hitung cepat menang 52,2 persen.
BPN melakukan "exit poll" itu di 5.475 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 492 kabupaten/kota dan di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya mempercayakan hasil hitung cepat kepada lembaga-lembaga survei.
"TKN mempercayakan kepada lembaga survei, dan lembaga survei itu di luar yang sama-sama ditayangkan di berbagai TV, juga ada juga nanti lembaga-lembaga yang memang tidak mempublikasikannya di media arus utama, ya nanti kita lihat juga akan seperti apa," ujar Arsul Sani.
Terkait adanya pihak yang meragukan hasil sejumlah hitung cepat dan "exit poll" lembaga-lembaga survei, menurut dia, masyarakat Indonesia sudah pintar dalam melihat hasil survei diketahui dari partisipasi yang tinggi dalam Pemilu 2019.
Dalam proses kampanye pemilu selama tujuh bulan yang melibatkan emosi, tutur dia, tetapi pelaksanaannya berlangsung secara lancar dan aman.
"Masyarakat yang justru selama ini tidak ikut hiruk pikuk kampanye kedua paslon itu telah melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara dan menggunakan haknya juga sebagai warga negara," kata Arsul Sani.
Ada pun Prabowo Subianto mengklaim pihaknya menang versi hitung cepat dan "exit poll internal" Prabowo-Sandi dengan hasil "exit poll" menang dengan angka 55,4 persen dan hitung cepat menang 52,2 persen.
BPN melakukan "exit poll" itu di 5.475 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 492 kabupaten/kota dan di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019