Sleman (ANTARA) - Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Amien Rais menyebutkan lontaran istilah people power yang disampaikannya beberapa waktu lalu bukan berarti perang antaranak bangsa.
"Itu bukan berarti perang atau perkelahian antaranak bangsa. People power paling enteng adalah menggunakan gawai pintar. People power adalah rakyat punya senjata namanya hp pintar. Mudah-mudahan dengan itu cukup, tidak perlu sampai turun ke jalan," kata Amien Rais usai mencoblos di TPS 123 Gondang Raya Condong Catur Sleman, Rabu.
Menurut dia, dirinya tetap pada pendiriannya bahwa jika terbukti ada kecurangan yang terukur, sistematik, dan masif maka akan ada perhitungan.
"Dulu dengan people power, kita bisa menghilangkan dwi fungsi ABRI, menikmati otonomi daerah, dan kebebasan pers," katanya.
Ia berharap tidak ada kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu kali ini. Dokumen C1 agar segera diamankan lewat ponsel usai pencoblosan. Sehingga apabila ditemukan kecurangan atau ketidaksesuaian data, bisa dicek kembali.
"Hulunya kan TPS, sedangkan hilir di KPU nasional. Jadi kalau hulu aman, ya, sudah," katanya.*
Baca juga: Kediaman UAS kosong saat pemungutan suara
Baca juga: Bupati Banggai sesalkan kinerja KPU
"Itu bukan berarti perang atau perkelahian antaranak bangsa. People power paling enteng adalah menggunakan gawai pintar. People power adalah rakyat punya senjata namanya hp pintar. Mudah-mudahan dengan itu cukup, tidak perlu sampai turun ke jalan," kata Amien Rais usai mencoblos di TPS 123 Gondang Raya Condong Catur Sleman, Rabu.
Menurut dia, dirinya tetap pada pendiriannya bahwa jika terbukti ada kecurangan yang terukur, sistematik, dan masif maka akan ada perhitungan.
"Dulu dengan people power, kita bisa menghilangkan dwi fungsi ABRI, menikmati otonomi daerah, dan kebebasan pers," katanya.
Ia berharap tidak ada kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu kali ini. Dokumen C1 agar segera diamankan lewat ponsel usai pencoblosan. Sehingga apabila ditemukan kecurangan atau ketidaksesuaian data, bisa dicek kembali.
"Hulunya kan TPS, sedangkan hilir di KPU nasional. Jadi kalau hulu aman, ya, sudah," katanya.*
Baca juga: Kediaman UAS kosong saat pemungutan suara
Baca juga: Bupati Banggai sesalkan kinerja KPU
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019