Pekanbaru (ANTARA) - Kediaman Ustadz Abdul Somad (UAS) yang berlokasi di Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau terlihat kosong saat hari pemungutan suara.
Pantauan Antara, Rabu pagi, pagar rumah ustadz sejuta umat yang menyebarkan dakwah melalui media sosial itu tampak tutup. Begitu juga pintu depan rumah sederhana berwarna abu-abu itu.
Hanya tampak satu unit mobil di balik pagar yang tertutup terpal. Selain itu, juga terlihat satu unit mobil lainnya yang berada di luar pagar juga tertutup terpal.
Tidak banyak keterangan yang bisa diambil terkait ketiadaan UAS yang pada akhirnya menyatakan dukungan kepada Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto tersebut.
Salah seorang warga yang juga tetangga UAS, Dirfa mengaku dirinya tidak melihat adanya aktivitas di kediaman itu sejak sepekan terakhir. "Seminggu ini tidak ada aktivitas di rumah beliau. Keluarganya juga tidak terlihat," ujarnya.
Antara kemudian mencoba menelusuri empat tempat pemungutan suara (TPS) yang berada disekitar kediaman UAS. Empat TPS itu adalah 52, 80, 12 dan 51. Seluruhnya tidak tampak adanya nama UAS dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang ditempel petugas.
Selanjutnya, Antara berhasil menemui Lia Novita, ketua RT 04 RW 27 tempat UAS tinggal. Lia mengakui bahwa UAS memang tidak terdaftar dalam DPT di wilayah setempat. Secara administrasi, dia mengakui bahwa UAS tidak terdaftar sebagai warga RT 04 RW 27.
"Memang benar beliau sering disini. Beliau juga pengurus aktif masjid Ibadurrahman (masjid yang berada tidak jauh dari rumah UAS). Namun, secara administrasi bukan warga sini sehingga tidak masuk dalam DPT," ujarnya.
Lia menngatakan rumah tersebut selama ini ditempati almarhum ibunda UAS, Rohana yang wafat pada medio Maret 2019 lalu. Saat ibunda masih hidup, dia mengatakan UAS setiap hari memang berada di sana sehingga masyarakat mengetahui rumah itu juga merupakan kediaman UAS. Hanya saja, dia mengatakan ustaz sejuta umat tersebut tidak terdaftar sebagai warganya.
Selain itu, dia juga mengatakan beberapa pekan terakhir UAS tidak berada di rumah tersebut. "Dari informasi warga dalam beberapa Minggu terakhir tidak ada. Apalagi sejak almarhum tidak ada," lanjutnya.
Saat disinggung dimana UAS memberikan hak suara, Lia mengaku tidak mengetahuinya. Beberapa sahabat UAS yang dihubungi Antara juga mengaku tidak mengetahui keberadaan UAS dan lokasi dia memberikan suara.*
Baca juga: Usia senja tak surutkan semangat Mbah Agus (87) datangi TPS
Baca juga: Bupati Banggai sesalkan kinerja KPU
Pantauan Antara, Rabu pagi, pagar rumah ustadz sejuta umat yang menyebarkan dakwah melalui media sosial itu tampak tutup. Begitu juga pintu depan rumah sederhana berwarna abu-abu itu.
Hanya tampak satu unit mobil di balik pagar yang tertutup terpal. Selain itu, juga terlihat satu unit mobil lainnya yang berada di luar pagar juga tertutup terpal.
Tidak banyak keterangan yang bisa diambil terkait ketiadaan UAS yang pada akhirnya menyatakan dukungan kepada Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto tersebut.
Salah seorang warga yang juga tetangga UAS, Dirfa mengaku dirinya tidak melihat adanya aktivitas di kediaman itu sejak sepekan terakhir. "Seminggu ini tidak ada aktivitas di rumah beliau. Keluarganya juga tidak terlihat," ujarnya.
Antara kemudian mencoba menelusuri empat tempat pemungutan suara (TPS) yang berada disekitar kediaman UAS. Empat TPS itu adalah 52, 80, 12 dan 51. Seluruhnya tidak tampak adanya nama UAS dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang ditempel petugas.
Selanjutnya, Antara berhasil menemui Lia Novita, ketua RT 04 RW 27 tempat UAS tinggal. Lia mengakui bahwa UAS memang tidak terdaftar dalam DPT di wilayah setempat. Secara administrasi, dia mengakui bahwa UAS tidak terdaftar sebagai warga RT 04 RW 27.
"Memang benar beliau sering disini. Beliau juga pengurus aktif masjid Ibadurrahman (masjid yang berada tidak jauh dari rumah UAS). Namun, secara administrasi bukan warga sini sehingga tidak masuk dalam DPT," ujarnya.
Lia menngatakan rumah tersebut selama ini ditempati almarhum ibunda UAS, Rohana yang wafat pada medio Maret 2019 lalu. Saat ibunda masih hidup, dia mengatakan UAS setiap hari memang berada di sana sehingga masyarakat mengetahui rumah itu juga merupakan kediaman UAS. Hanya saja, dia mengatakan ustaz sejuta umat tersebut tidak terdaftar sebagai warganya.
Selain itu, dia juga mengatakan beberapa pekan terakhir UAS tidak berada di rumah tersebut. "Dari informasi warga dalam beberapa Minggu terakhir tidak ada. Apalagi sejak almarhum tidak ada," lanjutnya.
Saat disinggung dimana UAS memberikan hak suara, Lia mengaku tidak mengetahuinya. Beberapa sahabat UAS yang dihubungi Antara juga mengaku tidak mengetahui keberadaan UAS dan lokasi dia memberikan suara.*
Baca juga: Usia senja tak surutkan semangat Mbah Agus (87) datangi TPS
Baca juga: Bupati Banggai sesalkan kinerja KPU
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019