Ribuan prajurit TNI doa bersama wujudkan Pemilu damai

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat mengikuti doa bersama dengan tokoh lintas agama agar pelaksanaan Pemilu serentak 2019 berjalan aman, lancar dan damai, di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin malam (15/4/2019). (Antara Foto/Syaiful Hakim)
Jakarta (ANTARA) - Ribuan prajurit TNI mengikuti doa bersama dengan tokoh lintas agama agar pelaksanaan Pemilu serentak 2019 berjalan aman, lancar dan damai, di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin malam.

Acara doa bersama dengan tokoh lintas agama itu diawali dengan sholat Isya berjamaah, dimana sebagai imam shalatnya KH Nazaruddin Umar yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal.

Acara yang dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan diikuti oleh ribuan personel TNI baik TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara itu pada awalnya akan dilaksanakan di lapangan Plaza Mabes TNI, namun karena hujan tak kunjung reda akhirnya acaranya dipindahkan ke GOR Ahmad Yani.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sambutannya mengatakan, kegiatan doa bersama tokoh lintas agama ini tidak hanya meningkatkan tali silaturahmi dan ikatan tali persaudaraan, tapi juga mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Sejak sore tadi saya dengan tokoh agama melaksanakan pelayaran menuju ke pulau Bidadari, 1 pulau dari 17 ribu pulau di Indonesia.Kita bersama-sama saling mensyukuri tentang kekayaan Indonesia," katanya.

Oleh sebab itu salah satunya berkat doa dari seluruh tokoh lintas agama agar bisa terus dikumandangkan untuk keutuhan wilayah NKRI.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI mengajak para tokoh agama dan prajurit TNI untuk mengingat kembali sejarah perjuangan bangsa.

"Selama ratusan tahun kita terpecah belah dan diadu domba sehingga penjajah berkuasa. Barulah setelah bapak bangsa mencetuskan sumpah pemuda, persatuan dan kesatuan seluruh negeri mulai terbentuk," katanya.

Sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945 menyebutkan atas Rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan keinginan luhur rakyat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.

Artinya, lanjut dia, kemerdekaan itu adalah karunia dari yang maha kuasa serta hasil perjuangan yang didasari persatuan dan kesatuan sebagai suatu kesatuan bangsa.

Semangat persatuan dan kesatuan itu kembali ditujukan dengan heroik saat memperjuangkan mempertahankan kemerdekaan.

"Oleh karena itu, tugas kita sebagai generasi penerus adalah melanjutkan perjuangan tersebut agar cita-cita nasional tercapai. Tugas kita mengisi kemerdekaan sehingga negara ini jadi negara yang Jaya. Salah satu bentuknya adalah dengan menyukseskan pemilu 2019," kata Panglima TNI.

Kegiatan yang diikuti oleh berbagai umat beragama terdiri dari umat Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu mengangkat tema "Doa Bersama Dalam Mewujudkan Pemilu Damai".

Acara tersebut diisi dengan Tausiyah yang disampaikan Prof Dr KH Nazaruddin Umar, serta doa lintas agama. Untuk umat agama Islam dipimpin oleh Habib Nabiel Fuad Al Musawa, Protestan oleh Pendeta Manuel E.Raintung, Katolik oleh Romo Yoseph M M Bintoro, Pr Hindu oleh Bhiksu Pabhakaro Tera, Konghuchu oleh XS Budi Santoso Tanuwibowo.

 
Pewarta:
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Distribusi logistik Pemilu menggunakan kuda Sebelumnya

Distribusi logistik Pemilu menggunakan kuda

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024