Polda Metro-Kodam amankan TPS rawan selama pemilu

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono (kanan depan) dan Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono (kiri depan) memberikan keterangan kepada media terkait pengamanan pemilu, di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Minggu (14/4/2019). (ANTARA News/Fathur Rochman)
Kita sudah membagi habis anggota-anggota kita untuk melakukan pengamanan di tempat tersebut
Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk kategori rawan pada pemilihan umum (Pemilu) 2019.

"Kita sudah membagi habis anggota-anggota kita untuk melakukan pengamanan di tempat tersebut," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono usai menghadiri apel siaga gabungan TNI-Polri dalam rangka kesiapsiagaan pemilu aman di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu.

Gatot menjelaskan, berdasarkan tingkat pengamanannya, Polda Metro jaya membagi TPS berdasarkan tingkat kerawanan, yakni TPS aman, TPS rawan, TPS sangat rawan, dan TPS khusus.

TPS yang aman merupakan TPS yang diperkirakan minim adanya potensi kerawanan konflik dan tindak kejahatan.

"Sebagai contoh kalau di daerah tersebut di dominasi oleh satu pasangan calon dan tidak ada konflik sebelumnya ataupun potensi gangguan keamanan, kita anggap ini daerah yang aman," ujar Gatot.

Gatot mengatakan pada TPS dengan kategori aman, akan ditempatkan satu personel Polri dan TNI, serta 16 anggota perlindungan masyarakat (linmas) untuk mengamankan delapan TPS.

Kemudian TPS kategori rawan adalah TPS yang memiliki potensi konflik antar-pendukung baik calon anggota legislatif maupun calon presiden dan calon wakil presiden.

"Kemungkinan antara-pasangan satu dan yang lain berimbang (pendukungnya) atau ada potensi-potensi konflik tapi tidak terlalu rawan," ucap Gatot.

Pada TPS rawan akan ditempatkan satu anggota Polri dan TNI, serta delapan orang linmas untuk mengawasi empat TPS.

"Dari semua itu, kita tidak memiliki yang namanya TPS yang sangat rawan. Kita memiliki TPS (kategori) yang aman dan rawan. Ada TPS khusus yaitu seperti di rumah sakit, di bandara dan lain sebagainya," tutur Gatot, menjelaskan.

Lebih lanjut Gatot mengatakan apabila perkembangan di lapangan terjadi potensi peningkatan kerawanan, seperti meningkatnya dukungan terhadap pasangan tertentu, atau potensi terjadinya konflik sosial, maka baik TNI dan Polri akan mempertebal kekuatan pasukan.

"Kita akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat untuk masyarakat menjadi aman, nyaman untuk datang ke TPS dan kita jamin itu. Jangan takut dan jangan ragu untuk datang ke TPS untuk memilih sesuai dengan kehendak mereka masing-masing," ucap Gatot, menegaskan.

Gatot menambahkan TNI dan Polri juga menjamin keamanan dan kenyamanan kelompok minoritas saat merayakan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Soal masyarakat minoritas kita akan mengamankan, siapa saja tidak kita beda-beda kan, kita akan berikan pengamanan," tegas jenderal polisi bintang dua itu.

Sementara itu Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa saat ini wilayah Jakarta dan sekitarnya berada dalam kondisi yang aman dari berbagai bentuk ancaman dan gangguan, jelang pemilu 17 April 2019.

"Kita akan deteksi dan akan kita cegah sedini mungkin (ancaman dan gangguan) sehingga pada kegiatan pemilu demokrasi, pesta demokrasi tanggal 17 April dan pasca-nya, kita berharap semuanya dapat berlangsung dengan aman dan damai," ujar Eko.
Pewarta:
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
WNI di Malaysia gunakan hak suaranya untuk Pemilu serentak 2019 Sebelumnya

WNI di Malaysia gunakan hak suaranya untuk Pemilu serentak 2019

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS