KPU: jadikan kampanye dan debat referensi untuk memilih

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Ketua KPU Arief Budiman. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman berharap penyelenggaraan debat dan kampanye bisa menjadi referensi bagi pemilih untuk menggunakan hak suaranya pada pencoblosan Pemilu 17 April 2019.

"Harapan kami, penyelenggaraan debat dan kampanye dapat menjadi referensi bagi pemilih untuk menggunakan hak konstitusionalnya," kata Arief Budiman saat menutup debat terakhir calon presiden, di Jakarta, Sabtu malam.

Debat yang terbagi dalam enam segmen itu berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, menandai berakhirnya masa kampanye yang telah dimulai pada 23 September 2019.

Debat yang mengangkat tema "Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi, serta Perdagangan dan Industri" itu dimoderatori Balques Manisang dan Tomy Ristanto.

Didampingi Ketua Bawaslu Abhan Misbah dan Ketua DKPP RI Harjono, Arief juga berharap seluruh pemilih bisa berpartisipasi pada pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019.

Ia meminta seluruh masyarakat untuk menjaga kebersamaan, dan jika ada persoalan diselesaikan sesuai perundang-undangan.

"Memasuki tiga hari masa tenang, kami berpesan seluruh penyelenggara untuk menuntaskan tugas berpegang teguh prinsip kerja profesional, transparan, berintegritas," katanya.

Selain itu, Arief mengungkapkan tidak diperbolehkan lagi melakukan kegiatan kampaye pada masa tenang.

Debat capres kelima itu diawali pembacaan doa oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nazarudin Umar, didampingi para perwakilan pemimpin agama dan kepercayaan yang disiarkan secara langsung sejumlah stasiun televisi.

Sejumlah tokoh tampak hadir, antara lain Megawati Soekarnoputri, Amien Rais, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Fadli Zon, Luhut Binsar Panjaitan, Muhaimin Iskandar, Hary Tanoesoedibjo, dan Suharso Monoarfa.

Pada debat capres ke-5 pada Pilpres 2019, KPU telah menunjuk 10 panelis untuk merancang pertanyaan, yakni Prof Mohammad Nasih (Rektor Universitas Airlangga), Eddy Suratman (Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura), Arief Mufriani (Dosen FIB UIN Syarif Hidayatulla), Suharnomo (Dekan FEB Universitas Diponegoro), serta Herman Karamoy (Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi).

Kemudian, I Nyoman Mahaendra Yasa (Dekan FEB Universitas Udayana), Hanif Amali Rivai (Dekan FE Universitas Andalas), Prof Dermawan Wibisono (Guru Besar SBM ITB), Tukiman Tarunasayoga (Dosen Community Development Unika Soegijapranoto, Undip dan UNS), dan Rachmi Hertanti (Direktur Eksekutif Indonesia For Global Justice).

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin pada nomor urut 01 dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada nomor urut 02.
Pewarta:
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Alasan warna putih jadi favorit dua pasangan calon presiden Sebelumnya

Alasan warna putih jadi favorit dua pasangan calon presiden

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS