Saya tahu persis, sudah beribu-ribu ibu tertolong dengan program perekonomian di desa selama ini. Oleh karena itu kami akan terus membangun. Di desa-desa, kami akan bangun 'Dewi' dan 'Dedi' yakni desa wisata dan desa digitalJakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin akan membangun program pembangunan "Dewi" dan "Dedi" untuk menggenjot sektor-sektor perekonomian di desa.
Ma'ruf dalam debat kelima Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Sabtu, menjelaskan "Dewi" adalah desa wisata dan "Dedi" adalah desa digital.
Pembangunan "Dewi" dan "Dedi", kata Ma'ruf, akan memberikan banyak lapangan pekerjaan, termasuk bagi perempuan, sehingga akan melahirkan sumber-sumber baru pertumbuhan ekonomi di desa.
"Saya tahu persis, sudah beribu-ribu ibu tertolong dengan program perekonomian di desa selama ini. Oleh karena itu kami akan terus membangun. Di desa-desa, kami akan bangun 'Dewi' dan 'Dedi' yakni desa wisata dan desa digital," kata Ma'ruf.
Ma'ruf juga berjanji akan mengedepankan kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki dalam program pemberdayaan ekonomi.
"Selain itu, kami akan usaha semaksimal mungkin, agar perempuan tidak hanya bisa di ekonomi dan politik, tapi juga pemerintahan," ujar Ma'ruf.
Sebagaimana diketahui, debat kelima Pemilu Presiden 2019 merupakan debat pamungkas sekaligus akan menutup seluruh rangkaian debat yang telah dimulai sejak Januari 2019.
Debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta ini menghadirkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden baik paslon nomor urut 01 maupun 02.
Berbagai tema yang diangkat dalam debat terakhir ini adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan industri.
Sebagaimana diketahui, Pemilu Presiden 2019 yang akan diselenggarakan pada 17 April diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Pujon Kidul, desa sadar teknologi informasi
Baca juga: Desa Wisata Serang targetkan pendapatan Rp5 miliar
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019