Siaplah. Kan yang di depan Pak Jokowi, saya kan hanya menambah saja. Kalau diperlukan, kalau tidak diperlukan yahJakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut 02 KH Ma’ruf Amin membenarkan bahwa dirinya bersama capresnya Joko Widodo akan mengusung ekonomi keumatan dalam debat capres kelima.
“Pasti,” kata Ma’ruf Amin saat ditanya wartawan soal ekonomi keumatan ketika tiba di Hotel Sultan Jakarta, sebagai lokasi debat, Sabtu malam.
KH Ma’ruf Amin memastikan ekonomi keumatan dan ekonomi syariah akan menjadi program baru yang diterapkan dan dikuatkan di kalangan masyarakat.
Ia mengaku optimistis dapat menjawab semua pertanyaan debat bersama dengan Jokowi sebaik-baiknya. KH Ma’ruf Amin juga mengaku sudah sangat siap untuk menjalani debat putaran terakhirnya itu.
“Siaplah. Kan yang di depan Pak Jokowi, saya kan hanya menambah saja. Kalau diperlukan, kalau tidak diperlukan yah,” katanya.
Sebelumnya, ia mengaku akan menyampaikan beberapa hal yang akan menjadi fokus dalam debat.“Ya tentu ekonomi investasi industrialisasi, perdagangan. Ya tentu pembangunan di semua sektor, industrialisasi dipercepat supaya merata tidak hanya di Jawa tapi juga di luar Jawa,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya perkuatan sektor ekonomi syariah.“Ekonomi syariah kita perbesar, kita perkuat. Ya dengan tentu menumbuhkan kelembagaannya, kekuatan modalnya, produk-produknya kita dorong,” katanya.
Debat kelima Pemilu Presiden 2019 merupakan debat pamungkas sekaligus akan menutup seluruh rangkaian debat yang telah dimulai sejak Januari 2019.
Debat yang digelar di Hotel Sultan Jakarta ini menghadirkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden baik paslon nomor urut 01 maupun 02.
Berbagai tema yang diangkat dalam debat terakhir ini adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan industri.
Sebagaimana diketahui, Pemilu Presiden 2019 yang akan diselenggarakan pada 17 April diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Jokowi ingin terus ciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru
Baca juga: Sandiaga sebut pertumbuhan ekonomi 5 persen adalah "jebakan"
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019