Surabaya (ANTARA) - Alumni Universitas Airlangga Surabaya pendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin yang mengatasnamakan Ksatria Airlangga membuat tiga gerakan di akhir masa kampanye Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 pada Sabtu ini.
Koordinator Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko mengatakan tiga gerakan tersebut yakni memberangkatkan para Ksatria Airlangga sebanyak 101 orang untuk memutihkan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada kampanye akhir pasangan Capres dan Cawapres, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Selain itu, melakukan 'canvasing' (pengenalan) capres di 'traffic light' (lampu lalu lintas) RSI (Rumah Sakit Islam) Surabaya, dengan membagikan 101 kaos, serbet 57 buah, tabloid kedaulatan umat dengan tema pokok jangan golput, karena rugikan umat sebanyak 1.000 dan stiker 3.000 buah," katanya.
Sedangkan pada Sabtu sorenya, lanjut dia, para Ksatria Airlangga melanjutkan blusukan dengan memakai "body banner" yang bertemakan mendukung Jokowi-Ma'ruf dengan target sasaran warung-warung kopi di sekitaran Ketintang Surabaya.
Untuk gerakan memutihkan GBK dikoordinir oleh Hengky Tampubolon dan didampingi oleh deklarator Ksatria Airlangga Heru Hendratmoko. Sedangkan "canvassing" di traffic light RSI Surabaya dikoordinir oleh Glen Tapidingan dan blusukan ke warung kopi dikoordinir oleh Novi Suprayitno.
Menruut Teguh, masyarakat Surabaya cukup antusias dan kaget dengan model membagikan alat peraga kampanye (APK) yang dilakukan Ksatria Airlangga di traffic light RIS dengan pembaginya memakai "body banner".
"Buktikan dalam waktu 1 jam acara tersebut selesai dengan terbaginya seluruh APK," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, dalam waktu tiga hari mendatang atau pada masa tenang dan hari pencoblosan, para Ksatria Airlangga punya kegiatan pamungkas yakni memastikan bahwa tempat dimana para Ksatria Airlangga mencoblos dimenangkan pasangan Jokowi-MA'ruf.
Diketahui Pemilu 2019 diikuti dua pasang calon presiden dan wakil presiden yakni pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Koordinator Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko mengatakan tiga gerakan tersebut yakni memberangkatkan para Ksatria Airlangga sebanyak 101 orang untuk memutihkan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada kampanye akhir pasangan Capres dan Cawapres, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Selain itu, melakukan 'canvasing' (pengenalan) capres di 'traffic light' (lampu lalu lintas) RSI (Rumah Sakit Islam) Surabaya, dengan membagikan 101 kaos, serbet 57 buah, tabloid kedaulatan umat dengan tema pokok jangan golput, karena rugikan umat sebanyak 1.000 dan stiker 3.000 buah," katanya.
Sedangkan pada Sabtu sorenya, lanjut dia, para Ksatria Airlangga melanjutkan blusukan dengan memakai "body banner" yang bertemakan mendukung Jokowi-Ma'ruf dengan target sasaran warung-warung kopi di sekitaran Ketintang Surabaya.
Untuk gerakan memutihkan GBK dikoordinir oleh Hengky Tampubolon dan didampingi oleh deklarator Ksatria Airlangga Heru Hendratmoko. Sedangkan "canvassing" di traffic light RSI Surabaya dikoordinir oleh Glen Tapidingan dan blusukan ke warung kopi dikoordinir oleh Novi Suprayitno.
Menruut Teguh, masyarakat Surabaya cukup antusias dan kaget dengan model membagikan alat peraga kampanye (APK) yang dilakukan Ksatria Airlangga di traffic light RIS dengan pembaginya memakai "body banner".
"Buktikan dalam waktu 1 jam acara tersebut selesai dengan terbaginya seluruh APK," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, dalam waktu tiga hari mendatang atau pada masa tenang dan hari pencoblosan, para Ksatria Airlangga punya kegiatan pamungkas yakni memastikan bahwa tempat dimana para Ksatria Airlangga mencoblos dimenangkan pasangan Jokowi-MA'ruf.
Diketahui Pemilu 2019 diikuti dua pasang calon presiden dan wakil presiden yakni pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
