Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) mendapat kesempatan berjualan di trotoar pintu masuk utama Gelora Bung Karno (GBK) depan FX Sudirman, Jakarta, sejak Sabtu pagi, dan jualan mereka laris manis didatangi pembeli.
Berdasarkan pantauan ANTARA, PKL ini menjajakan berbagai hidangan khas kaki lima mulai dari mie ayam, nasi goreng, soto ayam, siomay, gorengan, baso, cilok tusuk, bakpao, pedagang kopi, dan pedagang minuman serta masih banyak lainnya.
Salah satu penjual mie ayam yang sejak pagi ramai didatangi pembeli, mie ayam milik Joko Purwoko (56) yang berjualan di trotoar depan FX Sudirman.
Joko mengatakan khusus hari ini telah menyiapkan 20 kilogram lebih mie ayam. Mulai berjualan sejak pukul 06.00 WIB.
Hingga pukul 09.00 WIB sebanyak enam kilogram mie ayam atau setara dengan 75 mangkok sudah habis terjual.
"Sengaja nyiapin banyak hari ini, sejak malam saya nonstop belum tidur khusus untuk berjualan hari ini," kata Joko yang akrab disapa Pakde Jokomi.
Joko mengaku senang diperbolehkan jualan hari ini di depan FX Sudirman. Hari-hari biasanya dia dan 40 PKL lainnya hanya diperbolehkan berjualan mulai sore hingga malam.
Kalau pagi dan siang mereka hanya boleh berjualan di depan Diknas, pelanggan setia mereka adalah karyawan FX Sudirman dan pekerja kantor yang ada di area GBK tersebut.
Hari-hari biasa mie ayam Pakde Jokomi hanya laku 10 kilogram, kalau ramai bisa mencapai 15 kilogram.
Khusus di kampanye akbar Jokowi-Ma'ruf, Pakde Jokomi yakin dagangnya lebih banyak laku dibanding hari biasnaya.
"Pagi ini saja udah habis enam kilo, sudah siapkan sampai 30 kilo kok hari ini," kata Pakde Jokomi.
Pakde mengaku tidak mau mencari untung berjualan hari ini, tetap menjual dengan harga normal yakni Rp15.000 per porsi tanpa baso, dan Rp20.000 pakai baso.
Ia mengatakan karena ini kampanye akbar presiden nomor urut 01 yang merakyat, makanya pedagang kecil senang bisa berjualan dan ikut memeriahkan kampanye akbar di GBK.
Sejak pagi hingga berita ini diturunkan Pakde Jokomi sibuk melayani pembeli yang silih berganti datang. Sekali pesan ada lima sampai enam mengkuk disajikannya.
Pakde Jokomi juga dikenal oleh anggota Satpol PP dan Polisi yang bertugas di GBK, dan punya pelanggan tetap.
Walau sibuk melayani pembeli, Pakde Jokomi tidak menambah asisten untuk membantunya, semua disiapkan sendiri, mulai dari menyediakan mie ayam, sampai mencuci mangkok dikerjakan sendiri dengan cepat dan sigap.
Rasa mie ayam yang dijual Pakde Jokomi cukup enak dan gurih, porsinya banyak, dilengkapi pangsit kering.
Menurut salah satu relawan kampanye yang berbelanja mie ayam Pakde Jokomi, kehadiran PKL cukup membantu mereka untuk mencari makanan selama mengikuti kegiatan kampanye.
"Biasanya di area ini tidak boleh jualan kalau pagi, sore baru boleh. Syukurlah mereka boleh jualan, kita jadi bisa jajan kapan waktu," kata salah satu simpatisan kampanye berbaju putih.
Kebanyakan para simpatisan yang datang dari arah FX Sudirman sebelum masuk ke GBK singgah di trotoar untuk jajan, sarapan pagi sambil menunggu rombongan lainnya.
Baca juga: Massa Simpatisan Jokowi mulai padati Pintu utama GBK depan FX
Baca juga: Pintu utama GBK depan FX Sudirman mulai dipadati massa
Baca juga: Lalu lintas lalin seputar GBK direkayasa saat kampanye Jokowi-Ma'ruf
Berdasarkan pantauan ANTARA, PKL ini menjajakan berbagai hidangan khas kaki lima mulai dari mie ayam, nasi goreng, soto ayam, siomay, gorengan, baso, cilok tusuk, bakpao, pedagang kopi, dan pedagang minuman serta masih banyak lainnya.
Salah satu penjual mie ayam yang sejak pagi ramai didatangi pembeli, mie ayam milik Joko Purwoko (56) yang berjualan di trotoar depan FX Sudirman.
Joko mengatakan khusus hari ini telah menyiapkan 20 kilogram lebih mie ayam. Mulai berjualan sejak pukul 06.00 WIB.
Hingga pukul 09.00 WIB sebanyak enam kilogram mie ayam atau setara dengan 75 mangkok sudah habis terjual.
"Sengaja nyiapin banyak hari ini, sejak malam saya nonstop belum tidur khusus untuk berjualan hari ini," kata Joko yang akrab disapa Pakde Jokomi.
Joko mengaku senang diperbolehkan jualan hari ini di depan FX Sudirman. Hari-hari biasanya dia dan 40 PKL lainnya hanya diperbolehkan berjualan mulai sore hingga malam.
Kalau pagi dan siang mereka hanya boleh berjualan di depan Diknas, pelanggan setia mereka adalah karyawan FX Sudirman dan pekerja kantor yang ada di area GBK tersebut.
Hari-hari biasa mie ayam Pakde Jokomi hanya laku 10 kilogram, kalau ramai bisa mencapai 15 kilogram.
Khusus di kampanye akbar Jokowi-Ma'ruf, Pakde Jokomi yakin dagangnya lebih banyak laku dibanding hari biasnaya.
"Pagi ini saja udah habis enam kilo, sudah siapkan sampai 30 kilo kok hari ini," kata Pakde Jokomi.
Pakde mengaku tidak mau mencari untung berjualan hari ini, tetap menjual dengan harga normal yakni Rp15.000 per porsi tanpa baso, dan Rp20.000 pakai baso.
Ia mengatakan karena ini kampanye akbar presiden nomor urut 01 yang merakyat, makanya pedagang kecil senang bisa berjualan dan ikut memeriahkan kampanye akbar di GBK.
Sejak pagi hingga berita ini diturunkan Pakde Jokomi sibuk melayani pembeli yang silih berganti datang. Sekali pesan ada lima sampai enam mengkuk disajikannya.
Pakde Jokomi juga dikenal oleh anggota Satpol PP dan Polisi yang bertugas di GBK, dan punya pelanggan tetap.
Walau sibuk melayani pembeli, Pakde Jokomi tidak menambah asisten untuk membantunya, semua disiapkan sendiri, mulai dari menyediakan mie ayam, sampai mencuci mangkok dikerjakan sendiri dengan cepat dan sigap.
Rasa mie ayam yang dijual Pakde Jokomi cukup enak dan gurih, porsinya banyak, dilengkapi pangsit kering.
Menurut salah satu relawan kampanye yang berbelanja mie ayam Pakde Jokomi, kehadiran PKL cukup membantu mereka untuk mencari makanan selama mengikuti kegiatan kampanye.
"Biasanya di area ini tidak boleh jualan kalau pagi, sore baru boleh. Syukurlah mereka boleh jualan, kita jadi bisa jajan kapan waktu," kata salah satu simpatisan kampanye berbaju putih.
Kebanyakan para simpatisan yang datang dari arah FX Sudirman sebelum masuk ke GBK singgah di trotoar untuk jajan, sarapan pagi sambil menunggu rombongan lainnya.
Baca juga: Massa Simpatisan Jokowi mulai padati Pintu utama GBK depan FX
Baca juga: Pintu utama GBK depan FX Sudirman mulai dipadati massa
Baca juga: Lalu lintas lalin seputar GBK direkayasa saat kampanye Jokowi-Ma'ruf
Pewarta: Laily Rahmawaty, Joko Susilo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019