Jakarta (ANTARA) - Ribuan warga Indonesia antusias mengikuti pemilihan umum 2019 dengan berbondong-bondong mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh, Ibukota Arab Saudi, Jumat (12/4), waktu setempat.
"Suasana ramai, ribuan WNI memadati KBRI Riyadh. Para WNI terlihat antusias sekali, bersemangat sekali. Walau matahari mulai terasa menghangat," ujar salah satu diaspora Indonesia, Tatang Muhtar (41), yang saat ini tengah bekerja di Riyadh, kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Pria yang telah menetap di Riyadh selama 21 tahun itu mengatakan antusiasme pemilih kali ini sangat besar.
"Saya sendiri memilih di KBRI Riyadh.Saya datang agak siang, tiba di KBRI Riyadh pukul 09.00 pagi, suasana sudah ramai, antrian berlapis, memanjang hingga 30 meteran," ujar Tatang Muhtar.
Ia mengatakan para pemilih diarahkan untuk masuk melalui pintu layanan keimigrasian, bukan pintu utama.
"Lebar pintu ini sekitar 1 meter. Sehingga terjadi penumpukan dan desak-desakan," kata Tatang Muhtar.
Ternyata, lanjut dia, desak-desakan tidak hanya terjadi di pintu masuk, tapi di sekitar meja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) yang bertugas mendata ulang pemilih (semacam verifikasi data).
Tatang mengatakan pemilihan di Arab Saudi diselenggarakan di dua wilayah, yaitu di KBRI Riyadh dan Konsulat Kenderal RI (KJRI) Jeddah.
"Sebanyak delapan tempat pemungutan suara (TPS) disiapkan di dalam gedung KBRI Riyadh. Untuk TPS yang di Jeddah saya tidak tahu," kata dia.
Kedelapan TPS tersebut dibuka mulai pukul 08:00 sampai 18:00 waktu setempat (beda empat jam lebih lambat dari Indonesia).
Namun karena antusiasme pemilih yang sangat besar maka peserta pemilu sepakat untuk menambah waktu hingga pukul 24.00 waktu setempat.
Selain pencoblosan langsung ke Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) yang di laksanakan di KBRI Riyadh, daftar pemilih tetap (DPT) di Arab saudi juga dapat memilih melalui pos dan kotak suara keliling (KSK).
Pemilihan melalui KSK telah diselenggarakan di 7 titik pada 8-9 April 2019, yakni di Kota Dammam, Al-Khobar, Jubail al-Ahsa, Buraidah, Hail, dan Skaka.
Arab Saudi menjadi daerah pemilihan luar negeri dengan jumlah DPT terbanyak kedua, yakni sekitar 800 ribu orang dari total DPT luar negeri yang mencapai sekitar 2 juta orang. Pemilih terbanyak berada di Malaysia dengan jumlah DPT mencapai 1,2 juta orang.
Baca juga: 11.000 WNI di Johor Bahru, Malaysia, memilih lewat KSK
Baca juga: WNI di Qatar ikuti pemilu di empat TPS
Baca juga: KBRI Bangladesh pastikan penyelenggaraan pemilu jujur dan adil
"Suasana ramai, ribuan WNI memadati KBRI Riyadh. Para WNI terlihat antusias sekali, bersemangat sekali. Walau matahari mulai terasa menghangat," ujar salah satu diaspora Indonesia, Tatang Muhtar (41), yang saat ini tengah bekerja di Riyadh, kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Pria yang telah menetap di Riyadh selama 21 tahun itu mengatakan antusiasme pemilih kali ini sangat besar.
"Saya sendiri memilih di KBRI Riyadh.Saya datang agak siang, tiba di KBRI Riyadh pukul 09.00 pagi, suasana sudah ramai, antrian berlapis, memanjang hingga 30 meteran," ujar Tatang Muhtar.
Ia mengatakan para pemilih diarahkan untuk masuk melalui pintu layanan keimigrasian, bukan pintu utama.
"Lebar pintu ini sekitar 1 meter. Sehingga terjadi penumpukan dan desak-desakan," kata Tatang Muhtar.
Ternyata, lanjut dia, desak-desakan tidak hanya terjadi di pintu masuk, tapi di sekitar meja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) yang bertugas mendata ulang pemilih (semacam verifikasi data).
Tatang mengatakan pemilihan di Arab Saudi diselenggarakan di dua wilayah, yaitu di KBRI Riyadh dan Konsulat Kenderal RI (KJRI) Jeddah.
"Sebanyak delapan tempat pemungutan suara (TPS) disiapkan di dalam gedung KBRI Riyadh. Untuk TPS yang di Jeddah saya tidak tahu," kata dia.
Kedelapan TPS tersebut dibuka mulai pukul 08:00 sampai 18:00 waktu setempat (beda empat jam lebih lambat dari Indonesia).
Namun karena antusiasme pemilih yang sangat besar maka peserta pemilu sepakat untuk menambah waktu hingga pukul 24.00 waktu setempat.
Selain pencoblosan langsung ke Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) yang di laksanakan di KBRI Riyadh, daftar pemilih tetap (DPT) di Arab saudi juga dapat memilih melalui pos dan kotak suara keliling (KSK).
Pemilihan melalui KSK telah diselenggarakan di 7 titik pada 8-9 April 2019, yakni di Kota Dammam, Al-Khobar, Jubail al-Ahsa, Buraidah, Hail, dan Skaka.
Arab Saudi menjadi daerah pemilihan luar negeri dengan jumlah DPT terbanyak kedua, yakni sekitar 800 ribu orang dari total DPT luar negeri yang mencapai sekitar 2 juta orang. Pemilih terbanyak berada di Malaysia dengan jumlah DPT mencapai 1,2 juta orang.
Baca juga: 11.000 WNI di Johor Bahru, Malaysia, memilih lewat KSK
Baca juga: WNI di Qatar ikuti pemilu di empat TPS
Baca juga: KBRI Bangladesh pastikan penyelenggaraan pemilu jujur dan adil
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019