Boyolali (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Boyolali mulai mendistribusikan logistik baik untuk pileg maupun pilpres pemilu 2019 ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang tersebar di 19 kecamatan, Rabu.
Menurut Ketua KPU Boyolali Ali Fahrudin, KPU mulai mendistribusikan logistik surat suara pemilu 2019 secara bertahap, saat ini untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Boyolali atau wilayah Boyolali utara.
"Pengiriman logistik ke tingkat PPK dilakukan per Dapil. Hal itu, dilakukan mengingat pengesetan seluruh logistik ke dalam kotak suara ini, butuh waktu yang lama," kata Ali Fahrudin.
Ali mengatakan pengepakan logistik untuk Dapil 4 yang terdiri Kecamatan Simo, Nogosari, Klego dan Andong dilakukan Rabu ini. Kotak suara dapat langsung didistribusikan ke tingkat PPK.
Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan seluruh armada pengangkutan dari PT POS Indonesia di parkiran kawasan gudang KPU. Jika petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan PPK telah menyelesaikan pengepakannya, maka dapat langsung diangkut ke PPK.
KPU menargetkan pendistribusian logistik Pemilu dapat selesai hingga Sabtu (13/4) mendatang. Pendistribusian logistik kemudian dari PPK menuju PPS bisa dilakukan mulai Minggu (14/4) hingga Senin (15/4).
Pada tanggal 16 April atau sehari sebelum pemungutan suara, kata dia, logistik Pemilu sudah didistribusikan dari PPS ke Tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing.
Komisioner Bawaslu Boyolali Divisi Pengawasan, Humas dan Hubal, Rubiyanto Bawaslu Boyolali terus meningkatkan pengawasan logistik surat suara. Ada beberapa rekomendasi terkait kekurangan surat suara telah ditindaklanjuti oleh KPU Boyolali.
Selain itu, Bawaslu juga mulai melakukan pemetaan TPS rawan. Ada tiga indikator TPS rawan yang menjadi perhatian Bawaslu Boyolali. yakni isu hak pilih, isu politik uang dan netralitas penyelenggara Pemilu. Bawaslu masih memetakan TPS mana yang rawan sesuai indikator tersebut.
"Kami terus melakukan pengawasan maksimal TPS yang dianggap rawan sehingga penyelenggaraan Pemilu tahun ini, benar-benar berjalan dengan transparan sesuai aturan," katanya.
Menurut Ketua KPU Boyolali Ali Fahrudin, KPU mulai mendistribusikan logistik surat suara pemilu 2019 secara bertahap, saat ini untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Boyolali atau wilayah Boyolali utara.
"Pengiriman logistik ke tingkat PPK dilakukan per Dapil. Hal itu, dilakukan mengingat pengesetan seluruh logistik ke dalam kotak suara ini, butuh waktu yang lama," kata Ali Fahrudin.
Ali mengatakan pengepakan logistik untuk Dapil 4 yang terdiri Kecamatan Simo, Nogosari, Klego dan Andong dilakukan Rabu ini. Kotak suara dapat langsung didistribusikan ke tingkat PPK.
Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan seluruh armada pengangkutan dari PT POS Indonesia di parkiran kawasan gudang KPU. Jika petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan PPK telah menyelesaikan pengepakannya, maka dapat langsung diangkut ke PPK.
KPU menargetkan pendistribusian logistik Pemilu dapat selesai hingga Sabtu (13/4) mendatang. Pendistribusian logistik kemudian dari PPK menuju PPS bisa dilakukan mulai Minggu (14/4) hingga Senin (15/4).
Pada tanggal 16 April atau sehari sebelum pemungutan suara, kata dia, logistik Pemilu sudah didistribusikan dari PPS ke Tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing.
Komisioner Bawaslu Boyolali Divisi Pengawasan, Humas dan Hubal, Rubiyanto Bawaslu Boyolali terus meningkatkan pengawasan logistik surat suara. Ada beberapa rekomendasi terkait kekurangan surat suara telah ditindaklanjuti oleh KPU Boyolali.
Selain itu, Bawaslu juga mulai melakukan pemetaan TPS rawan. Ada tiga indikator TPS rawan yang menjadi perhatian Bawaslu Boyolali. yakni isu hak pilih, isu politik uang dan netralitas penyelenggara Pemilu. Bawaslu masih memetakan TPS mana yang rawan sesuai indikator tersebut.
"Kami terus melakukan pengawasan maksimal TPS yang dianggap rawan sehingga penyelenggaraan Pemilu tahun ini, benar-benar berjalan dengan transparan sesuai aturan," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019