pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Survei Voxpol Center sebut Jokowi-Ma'ruf masih unggul

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago saat menyampaikan hasil survei terbarunya, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019) (Antara Foto/Syaiful Hakim)
Di atas kertas Jokowi menang, tapi pas pemilu ada undecided voters, golput, pengaruh tokoh, itu bisa ubah semuanya, ujarnya
Jakarta (ANTARA) - Hasil survei yang dilakukan oleh Voxpol Center Research & Consulting menyebutkan elektabilitas Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01, Jokowi-Ma'ruf masih unggul dibandingkan Paslon Nomor Urut 02, Prabowo-Sandi.

"Namun demikian, peta politik Pilpres 2019 masih kompetitif," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago saat menyampaikan hasil survei terbarunya, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut dia, masing-masing paslon masih berpeluang menang karena ada sembilan hari lagi guna mempengaruhi pilihan pemilih.

"Angkanya Jokowi-Maruf unggul 48,8 persen dan Prabowo-Sandi 43,4 persen. Unggulnya, sekitar 5,4 persen," kata Pangi.

Ia menyebut jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan atau "undecided voters" sebanyak 7,9 persen. Menurutnya, terbuka peluang undecided voters untuk direbut oleh kedua paslon.

Melihat kondisi itu, Pangi menilai elektabilitas Jokowi-Ma'ruf cenderung menurun dibanding survei yang dilakukan sebelumnya, dan tren pemilih Prabowo-Sandi saat ini sedikit meningkat.

"Pak Jokowi itu cenderung stagnan, kali ini kalau kita lihat trennya itu turun, tapi kalau kita bicara di atas kertas itu Pak Jokowi masih unggul. Kalau bicara tren memang trennya Pak Prabowo lebih baik," ucapnya.

Pangi juga merujuk adanya efek Bradley yang berpeluang terjadi pada pemilu kali ini. Istilah efek Bradley lahir di Amerika dalam menyikapi studi pemilihan umum.

Efek Bradley dapat didefinisikan sebagai kondisi saat hasil survei tidak akurat karena ada bias identitas sosial dan umumnya terjadi dalam pemilu yang berlangsung sengit.

"Di atas kertas Jokowi menang, tapi pas pemilu ada undecided voters, golput, pengaruh tokoh, itu bisa ubah semuanya," ujarnya.

Pangi mengingatkan hasil survei lembaganya bisa kembali berbeda dengan situasi saat ini. Terlebih, kampanye akbar yang masih dilakukan masing-masing paslon kian menarik untuk pilihan pemilih.

"Kalau lembaga survei bisa beda karena pengambilan survei berubah. Karena hari ini bisa beda dengan data sekarang. Apalagi sekarang ada kampanye akbar (Prabowo)," ucapnya.

Survei Voxpol kali ini dilakukan pada 18 Maret sampai 1 April 2019. Jumlah respondennya sebanyak 1.600 orang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Metodenya menggunakan multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,45 persen.
Pewarta:
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019
Airlangga optimistis ekonomi akan tumbuh 5,5-6 persen pada 2020-2024 Sebelumnya

Airlangga optimistis ekonomi akan tumbuh 5,5-6 persen pada 2020-2024

Bawaslu jelaskan Jokowi tak langgar netralitas soal bansos di Banten Selanjutnya

Bawaslu jelaskan Jokowi tak langgar netralitas soal bansos di Banten