Palembang (ANTARA) - Calon Presiden pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto menyoroti mengenai keberadaan LRT Palembang yang dinilai kurang tepat sasaran saat berorasi politik pada kampanye akbar di Benteng Kuto Besak, Selasa siang.
Prabowo dihadapan puluhan ribu pendukungnya mengawali dengan bertanya apakah benar pada setiap hari gerbong LRT padat dan penuh sesaK dari pagi hingga malam.
Sontak puluhan ribu pendukungnya menjawab serentak dengan mengatakan tidak. LRT yang dibangun untuk menunjang peran Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018 hingga kini masih sepi peminat padahal negara sudah mengeluarkan dana Rp10 triliun lebih.
"Ngak bener ya?," kata Prabowo.
Kemudian ia kembali bertanya, apakah benar jika LRT Palembang ini sangat efisien sehingga memberikan banyak keuntungan.
Kembali, para pendukungnya mengatakan tidak. "Ngak ada ya?," kata Prabowo.
Kembali Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus menghentikan pola-pola yang membodohi rakyat seperti itu, yang mana laporan ke tingkat pimpinan (elit) berbeda dengan kenyataan.
Ia mencontohkan seperti adanya laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 5,0-6,0 persen, namun faktanya harga kebutuhan pokok naiknya lebih dari pertumbuhan ekonomi yang dilaporkan.
"Buat apa, jika kenaikan sembako malah 20 persen. Ngak bisa hitung ngitung ya?," kata Prabowo.
Oleh karena itu, ia meminta para pendukungnya untuk tidak idak menyia-nyiakan hak pilihnya pada 17 April mendatang demi perubahan tata pemerintahan di Indonesia yang jauh lebih baik.
Tak segan-segan Prabowo mengatakan rakyat harus menghentikan kalangan elit yang suka membohongi rakyat.
Menurutnya masalah di negeri ini sudah jelas yakni terlalu banyak yang korupsi, pemimpin yang suka membohongi rakyat dan kalangan elit yang suka mengakali rakyat.
"Pemilu saja mau direkayasa, kita harus lawan. Ini bukan masalah kemenangan Prabowo-Sandi tapi ini mengenai penyelamatan bangsa, kekayaan kita dibawa ke luar negeri," ujar Prabowo.
Baca juga: Ribuan peserta kampanye akbar Prabowo datang naik perahu
Baca juga: Massa kampanye akbar Prabowo-Sandi padati Benteng Kuto Besak Palembang
Baca juga: Kampanye Prabowo-Sandi di Semarang dibatalkan
Prabowo dihadapan puluhan ribu pendukungnya mengawali dengan bertanya apakah benar pada setiap hari gerbong LRT padat dan penuh sesaK dari pagi hingga malam.
Sontak puluhan ribu pendukungnya menjawab serentak dengan mengatakan tidak. LRT yang dibangun untuk menunjang peran Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018 hingga kini masih sepi peminat padahal negara sudah mengeluarkan dana Rp10 triliun lebih.
"Ngak bener ya?," kata Prabowo.
Kemudian ia kembali bertanya, apakah benar jika LRT Palembang ini sangat efisien sehingga memberikan banyak keuntungan.
Kembali, para pendukungnya mengatakan tidak. "Ngak ada ya?," kata Prabowo.
Kembali Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus menghentikan pola-pola yang membodohi rakyat seperti itu, yang mana laporan ke tingkat pimpinan (elit) berbeda dengan kenyataan.
Ia mencontohkan seperti adanya laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 5,0-6,0 persen, namun faktanya harga kebutuhan pokok naiknya lebih dari pertumbuhan ekonomi yang dilaporkan.
"Buat apa, jika kenaikan sembako malah 20 persen. Ngak bisa hitung ngitung ya?," kata Prabowo.
Oleh karena itu, ia meminta para pendukungnya untuk tidak idak menyia-nyiakan hak pilihnya pada 17 April mendatang demi perubahan tata pemerintahan di Indonesia yang jauh lebih baik.
Tak segan-segan Prabowo mengatakan rakyat harus menghentikan kalangan elit yang suka membohongi rakyat.
Menurutnya masalah di negeri ini sudah jelas yakni terlalu banyak yang korupsi, pemimpin yang suka membohongi rakyat dan kalangan elit yang suka mengakali rakyat.
"Pemilu saja mau direkayasa, kita harus lawan. Ini bukan masalah kemenangan Prabowo-Sandi tapi ini mengenai penyelamatan bangsa, kekayaan kita dibawa ke luar negeri," ujar Prabowo.
Baca juga: Ribuan peserta kampanye akbar Prabowo datang naik perahu
Baca juga: Massa kampanye akbar Prabowo-Sandi padati Benteng Kuto Besak Palembang
Baca juga: Kampanye Prabowo-Sandi di Semarang dibatalkan
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019