Palangkaraya (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyinggung perlunya tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkotika dan bahan bahan berbahaya (narkoba) dalam kampanye di Kota Palangkaraya, Senin malam.
"Jangan diberi ampun, merusak generasi, siapa yang setuju narkoba ditegasi?" kata Jokowi di hadapan relawan, kader dan simpatisan yang hadir di Kalawa Convention Hall Water Park Palangkaraya, Kalteng.
Jokowi yang didampingi istrinya Iriana Joko Widodo mengatakan dirinya mendengar bahwa di Kalteng banyak kasus narkoba.
"Nanti akan saya minta Kapolda dan Kapolri agar tegas terhadap semua pengedar yang ada di Palangkaraya, yang ada di Kalteng," kata Jokowi dalam kampanye yang dihadiri Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Moeldoko.
Di awal sambutannya, Jokowi menyatakan senang bertemu kader, relawan di Palangkaraya.
"Perlu saya ingatkan kepada kita semua bahwa Kalteng khususnya Palangkaraya adalah wilayah paling aman dan asri, dan ini adalah miniaturnya Indonesia.
"Semua ada di sini, ada suku Dayak, Jawa, Bugis, Banjar, Batak dan lainnya," kata Jokowi.
"Jangan diberi ampun, merusak generasi, siapa yang setuju narkoba ditegasi?" kata Jokowi di hadapan relawan, kader dan simpatisan yang hadir di Kalawa Convention Hall Water Park Palangkaraya, Kalteng.
Jokowi yang didampingi istrinya Iriana Joko Widodo mengatakan dirinya mendengar bahwa di Kalteng banyak kasus narkoba.
"Nanti akan saya minta Kapolda dan Kapolri agar tegas terhadap semua pengedar yang ada di Palangkaraya, yang ada di Kalteng," kata Jokowi dalam kampanye yang dihadiri Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Moeldoko.
Di awal sambutannya, Jokowi menyatakan senang bertemu kader, relawan di Palangkaraya.
"Perlu saya ingatkan kepada kita semua bahwa Kalteng khususnya Palangkaraya adalah wilayah paling aman dan asri, dan ini adalah miniaturnya Indonesia.
"Semua ada di sini, ada suku Dayak, Jawa, Bugis, Banjar, Batak dan lainnya," kata Jokowi.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019