Nelayan pantai selatan memilih tetap melaut

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Jamal seorang nelayan di pantai Jayanti memilih tetap melaut pada Pemilu 17 April karena bersamaan dengan musim panen ikan di wilayah tersebut dan diamini ratusan nelayan lainnya di Pantai Jayanti, Sereg, Apra dan Sinar Laut Kecamatan Agrabinta, Cianjur. (Ahmad Fikri)
Cianjur (ANTARA) - Seribuan nelayan di pesisir pantai Cianjur selatan, Jawa Barat, memilih melaut pada tanggal 17 April karena bersamaan dengan musim panen ikan yang sejak beberapa bulan terakhir ditunggu-tunggu.

"Pemilu kali ini bersamaan dengan musim panen ikan, kami lebih memilih untuk pergi melaut dibandingkan harus pergi ke TPS yang sudah ditentukan, biasanya melaut selama tiga hari," kata Jamal (52) seorang nelayan di Pantai Jayanti kepada wartawan, Sabtu.

Ia menjelaskan, bulan April merupakan panen ikan seperti ikan Layur, Sotong, Tongkol dan ikan yang hanya berkembang biak pada bulan April. Sehingga sebagian besar nelayan akan melaut, meskipun bersamaan dengan pemilu.

"Musim panen ikan terjadi mulai Maret sampai April, sekali melaut kami mampu membawa pulang hasil tangkapan hingga satu kuintal per satu kali melaut, jadi rugi kalau satu hari tidak melaut," katanya.

Saat panen ikan tiba, nelayan mampu membawa pulang uang ke rumah mencapai Rp4 juta hingga Rp5 juta rupiah. Sehingga mereka memilih melaut dari pada harus menyalurkan aspirasinya meskipun hanya butuh waktu beberapa menit.

"Daripada harus kehilangan penghasilan untuk anak dan istri, kami lebih memilih untuk melaut dari pada harus datang ke TPS karena kami pergi melaut pada malam hari dan kembali pagi," katanya.

Hal tersebut, tambah dia, sudah menjadi kebiasaan nelayan di pantai selatan, mereka lebih memilih melaut dari pada ke TPS karena selama ini tidak ada sosialisasi yang bisa mengharuskan mereka untuk datang.

"Meskipun ada yang melakukan sosialisasi terkait dengan pemilu tahun ini, kami akan tetap lebih memilih untuk pergi melaut. Selama ini, pemilu tidak menghasilkan apapun untuk nelayan," kilahnya.

Sementara Ketua KPU Cianjur, Hilman Wahyudi, mengatakan pihaknya secara gencar telah melakukan sosialisasi ke berbagai kalangan di Cianjur, untuk meningkatkan partisipasi warga datang ke TPS pada 17 April termasuk kalangan nelayan.

"Nelayan di pantai Janyanti yang pernah kami datangi, tetap memilih untuk melaut karena pada bulan April sedang musim ikan. Namun kami melalui relawan tetap menggencarkan sosialisasi akan pentingnya pemilu untuk nelayan," katanya.

Bahkan untuk mencapai target, tambah dia, pihaknya berkoordinasi dengan PPK dan PPS setempat untuk melakukan sosialisasi langsung ke nelayan di pesisir selatan Cianjur, agar ke TPS menyalurkan aspirasinya sebelum melaut.

Sementara Sekjen KPU Endad Hamdani, menambahkan yang menjadi kekhawatiran pihaknya target aspirasi tidak tercapai karena hari H pemilu berdekatan dengan hari libur nasional pada tanggal 19 April.

"Biasanya kalau sudah libur panjang, warga lebih memilih berlibur ke luar kota. Namun kami akan terus menggencarkan sosialisasi agar tingkat partisipasi meningkat atau mencapai target," katanya.

Meskipun terkendala beberapa faktor tersebut, pihaknya optimis mampu mencapai target yang sudah diberikan KPU-RI karena sudah melakukan sosialisasi secara gencar diberbagai lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan.
Pewarta:
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
KPU Garut targetkan partisipasi pemilih melebihi nasional Sebelumnya

KPU Garut targetkan partisipasi pemilih melebihi nasional

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS